Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Gelar Unjuk Rasa di Depan Kantor Ditjen Pajak, Ini 5 Tuntutannya

Kompas.com - 10/03/2023, 13:18 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Jalan Gatot Subroto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Setidaknya ada lebih dari 100 pengunjuk rasa yang berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh.

"Hari ini Partai Buruh dan KSPI mengadakan aksi di depan Kantor Dirjen Pajak. Pada aksi ini kami mengirimkan pesan kepada Kemenkeu, khususnya Dirjen Pajak, agar memperhatikan persoalan-persoalan pajak yang berkembang di Indonesia," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal di lokasi.

Baca juga: Buruh Berdemo di Gedung Ditjen Pajak, Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto Arah Grogol Tersendat

Said Iqbal menuturkan, ada lima tuntutan yang dibawa buruh pada aksi unjuk rasa yang dimulai sekira pukul 10.45 WIB tersebut.

Tuntutan utamanya adalah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo.

"Salah satu tuntutan utama kami adalah mendesak Kemenkeu untuk mencopot Dirjen Pajak. Terbukti pegawai di Dirjen Pajak, baik itu eselon 3, eselon 2, dan eselon 1, melakukan flexing atau pamer kekayaan. Jadi mereka telah melukai kepercayaan masyarakat yang sudah taat pajak," ujar Said Iqbal.

Baca juga: Potret Anak Petinggi Bea Cukai Pamer Kekayaan, Mahasiswi “Double Degree” di UI dan Australia

Berikut lima tuntutan massa aksi buruh di depan Kantor Ditjen Pajak Kemenkeu RI:

  1. Meminta BPK RI dan DPR RI membentuk tim pencari fakta untuk melakukan audit forensik terhadap penerimaan pajak di Indonesia.
  2. DPR RI harus menggunakan hak interpelasi untuk memanggil Menkeu Sri Mulyani untuk menjelaskan perihal penerimaan pajak di Indonesia.
  3. Mencopot Dirjen Pajak karena telah mereduksi kepercayaan masyarakat yang taat bayar pajak.
  4. Ditjen Pajak harus menjadi lembaga independen di bawah Presiden atau dibuat kementerian baru, yakni Kementerian Pajak.
  5. Memeriksa seluruh kekayaan pegawai negara, terutama pegawai Kemenkeu.

Jika lima tuntutan tersebut tidak dipenuhi, Said Iqbal menegaskan bahwa pihaknya akan mengerahkan massa yang lebih besar di kemudian hari.

Tidak hanya di Jakarta, unjuk rasa secara serentak akan digelar di seluruh Indonesia.

"Kami memberikan waktu 7x24 jam kepada pemerintah untuk mengabulkan tuntutan kami. Bila tidak diwujudkan, kami akan mengorganisir massa yang lebih besar," ujar Said Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com