Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Bus Transjakarta Tersisa Pelek dan Kursi, Anggota Komisi C DPRD: Itu Rongsokan!

Kompas.com - 10/03/2023, 21:43 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta S Andyka mengatakan 21 unit bus Transportasi Jakarta (Transjakarta), bagian dari barang milik daerah (BMD) yang akan dihapuskan, hanyalah rongsokan.

Sebagai informasi, berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, terdapat 21 bus yang hanya tersisa pelek, tabung gas, serta kursi.

Sementara itu, total ada 417 unit bus Transjakarta yang akan dihapuskan Dishub DKI Jakarta melalui Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta.

Baca juga: 417 Bus Transjakarta Akan Dilelang, 21 Unit di Antaranya Tersisa Tabung Gas, Kursi, dan Pelek

Usai dihapuskan, ratusan BMD itu akan dilelang.

"Yang 21 (unit bus) tinggal kursinya, tinggal tabung, apaan? Itu mah rongsokan!" tegas Andyka melalui sambungan telepon, Jumat (10/3/2023).

Menurut dia, karena dianggap rongsokan, proses penghapusan BMD itu tak akan berlangsung dengan mudah.

Andyka mengaku bakal berhati-hati dalam memproses penghapusan hingga pelelangan total 417 bus tersebut.

"Jadi, ini (proses penghapusan hingga pelelangan) jangan dianggap mudah. Kami harus menerapkan asas kehati-katian," ujar dia.

Baca juga: Ramai soal Spanduk Buang Sampah di Dalam Bus, Ini Kata Transjakarta

Hingga saat ini, Andyka mengaku belum mengetahui alasan mengapa 21 unit bus itu hanya tersisa bagian pelek, tabung gas, serta kursinya.

Ia menyatakan, Dishub DKI Jakarta hingga saat ini belum menyerahkan data lengkap berkait total 417 unit yang akan dihapuskan serta dilelang.

Untuk diketahui, saat rapat bersama Komisi C pada 8 Maret 2023, Dishub DKI diminta menyerahkan data lengkap soal 417 unit bus tersebut.

Penyerahan data itu diminta berlangsung pada pekan ini.

"Belum ada yang clear satu pun. Dari 417 unit bus, kami enggak mau secara parsial (menerima data), tapi secara keseluruhan," sebut Andyka.

Baca juga: Tak Tahu Soal Penghapusan 417 Bus, Komisi B DPRD DKI Akan Panggil Transjakarta

"Jadi, dokumennya harus masuk semua dulu supaya kami bisa koordinasi dan cek kembali apakah sudah sesuai dengan eksistingnya (417 bus)," lanjut dia.

Sebagai informasi, saat rapat bersama Dishub DKI, Komisi C mengungkapkan soal kondisi 21 bus Transjakarta yang berupa rongsokan.

Dishub DKI pun tak memberikan jawaban mengapa kondisi 21 bus itu berakhir menjadi rongsokan.

Berdasarkan data Dishub DKI yang diterima Kompas.com, tertulis bahwa 36 unit bus itu terparkir di Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Baca juga: Saat 417 Bus Transjakarta Hendak Dihapuskan dan Dilelang

Dari 36 bus tersebut, sebanyak 18 unit di antaranya merek Ankai berbahan bakar gas serta 18 unit sisanya merek Inobus yang juga berbahan bakar gas.

Sebagai informasi, Dishub DKI melalui BPAD DKI akan menghapus 417 unit bus tersebut karena usia bus itu tergolong tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com