Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rumah di Senen Dilahap Si Jago Merah, Kronologi hingga Kondisi Terkini Korban

Kompas.com - 14/03/2023, 06:38 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda lima rumah di Jalan Prapatan 2 RT 006/005, Senen, Jakarta Pusat pada Senin (13/2/2023) siang. Peristiwa ini diduga terjadi akibat korsleting kipas.

“Dugaan sementara bahwa penyebab kebakaran berawal dari korsleting kipas angin yang lupa dimatikan,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal dalam keterangannya.

Azril mengatakan bahwa laporan diterima pada pukul 12.15 WIB. Mulanya satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian pada pukul 12.20 WIB.

Baca juga: Berawal dari Kipas Angin Korslet, Lima Rumah di Senen Ludes Terbakar

Hingga akhir operasi, terdapat 16 damkar yang dikerahkan untuk memadamkan api.

“Operasi (pemadaman) dimulai pada pukul 12.23 WIB dan selesai pada pukul 14.08 WIB. Ada sebanyak lima rumah terbakar dan tujuh rumah yang terdampak,” pungkas dia.

Berdasarkan keterangan Asril, terdapat 15 keluarga dengan total 81 jiwa yang menjadi korban kebakaran ini.

Selain itu, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini. Namun, ada satu korban ditemukan luka-luka.

Kronologi kebakaran

Ketua RT 006/005 Maria Gertrudis Sapuro mengatakan, dirinya sedang menuju warung saat seorang warga bernama Rodjiman (70) berlari dan berteriak minta tolong.

“Ada yang teriak-teriak, ‘kebakaran kebakaran!’. Saya lagi keluar dari rumah mau ke warung,” ujar Maria saat menceritakan kronologi kebakaran kepada Kompas.com.

Maria bertanya, di mana kebakaran terjadi? Rodjiman mengatakan bahwa rumahnya lah yang dilanda kebakaran. Keduanya kemudian sama-sama berlari ke rumah Rodjiman.

Setibanya di sana, betapa terkejutnya mereka karena api di rumah tersebut sudah berkobar besar.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Rumah Warga di Senen: Pemilik Lari Minta Tolong ke RT

"Begitu saya samperin, rumah api pertama itu jaraknya dua rumah dari rumah saya. Sudah gede banget apinya ternyata," ujar Maria.

"Saya cek ke ujung gang lagi, saya teriak-teriak minta tolong sama warga biar bisa evakuasi rumah sekitar situ. Minta mereka kosongin rumah dan selamatkan barang-barang, pindahin ke mushala," lanjut dia.

Seketika, warga panik. Ada yang berlarian keluar dari gang. Ada pula yang datang untuk mengambil barang-barang berharga dari rumah mereka yang berada dekat dengan sumber api.

Hingga pemadam datang, ada warga yang sibuk mengambil air dengan ember, kemudian menyiramkannya ke kobaran api.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com