Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok di Pasar Kemiri Muka Naik, Pedagang: Masih Ada Pembeli yang Kaget

Kompas.com - 23/03/2023, 16:38 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Memasuki hari pertama Ramadhan, sejumlah bahan pokok seperti cabai, bawang, kentang hingga terong mengalami kenaikan harga.

Di Pasar Kemirimuka, Depok, misalnya, harga cabai keriting besar yang sebelumnya Rp 35.000, kini menjadi Rp 40.000 per kilogram. Sedangkan, harga terong yang biasanya Rp 16.000, kini menjadi 24.000 per kilo.

"Yang dipastikan naik itu cabai yang agak tinggi sama terong. Cabai keriting sekarang sudah naik lagi di harga Rp 40.000 per kilo. Kalau terong sekilonya dari harga Rp 16.000 jadi Rp 24.000," kata salah satu pedagang sayuran, Jonathan, di Pasar Kemiri Muka, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Kurang Pasokan Bikin Harga Cabai Melonjak di Pasar Serpong Tangsel

Harga sayuran yang diperolehnya dari Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur memang sudah tinggi. Karena itu, Jonathan terpaksa menaikkan harga sayuran yang dia jajakan.

Tak heran sebagian pembeli terkejut dengan kenaikan harga sayuran. Namun, menurut Jonathan, biasanya pembeli yang terkejut seperti itu ialah mereka yang jarang berbelanja di pasar.

"Biasa ajalah kalau pembeli mah, kalau orang yang jarang ke pasar aja sih pasti kaget," kata Jonathan.

"Biasanya, saya nyuruh pembeli itu beli ke orang lain saja. 'Cari aja bu kalau ada harga yang paling murah di bawah harga yang saya jual'. Paling capek nyari-nyari," sambung dia sembari tertawa.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Melonjak, Pembeli: Emak-emak Menjerit, Kantongnya Jebol

Sementara itu, pedagang bernama Sanggem (60) turut merasakan hal serupa.

Menurut dia, kenaikan harga bahan pokok pada Ramadhan tahun ini, tergolong cukup standar.

Sanggem menyebutkan, harga kentang yang sebelumnya Rp 14.000, kini menjadi Rp 18.000 per kilo. Sedangkan, harga bawang merah sebelumnya Rp 25.000, kini naik menjadi Rp 28.000 per kilo.

Meski kenaikannya masih terbilang standar, kata dia, tetap saja berimbas pada penurunan jumlah pembeli.

"Kalau dibilang puasa ini kenaikannya enggak terlalu tinggi-tinggi banget ya, tapi tetap aja ada penurunan pembeli. Mungkin duitnya juga sudah buat anak sekolah atau semacam keperluan lainnya," kata Sanggem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com