Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Jaksel Bantah Lakukan Pungli untuk Buka Blokir KJP: Hanya Salah Paham

Kompas.com - 29/03/2023, 22:47 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala sekolah MI Al Falah, Jakarta Selatan, H Faiz menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pungutan liar (pungli) seperti yang dituduhkan seorang ibu bernama Atikah (37).

Faiz mengatakan, petugas Tata Usaha (TU) MI Al Falah tidak terbukti melakukan pungli untuk membuka blokir Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anak Atikah.

"Tidak ada pungli, kedua belah pihak hanya salah paham saja. Saat ini sudah damai dan kasusnya sudah selesai," kata Faiz saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Curhatan Ibu di Jaksel yang Kena Pungli Sekolah untuk Buka Blokir KJP

Sebelumnya, Atikah berkeluh kesah dan menyebut oknum petugas TU berinisial A meminta uang sebesar Rp 150.000 untuk membuka pemblokiran KJP milik Faiq Khaidir (8), anaknya.

KJP Faiq terblokir karena Atikah tidak sengaja mengambil uang melebihi batas aturan.

Atikah bercerita, dia menarik uang sebesar Rp 400.000 pada Juli tahun lalu. Ia tidak tahu bahwa KJP memiliki batas atas sebesar Rp 250.000 dalam sekali penarikan.

Alhasil, KJP anak Atikah terblokir dan tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.

"Benar bahwa Ibu Atikah melanggar aturan KJP dengan menarik uang yang melebihi batas. Akibatnya, kami pihak sekolah tidak bisa mendebet biaya SPP dari KJP Faiq," ungkap Faiz.

"Jadi kami meminta Rp 150.000 ke Ibu Atikah untuk mengaktifkan kembali KJP-nya ke Bank DKI Cabang Mampang Prapatan, tapi memang saat itu biayanya hanya habis Rp 25.000," lanjut dia.

Baca juga: Okupasi Trotoar, PKL di Depan Jakarta Islamic Centre Jakut Ditertibkan Aparat

Sisa uangnya, kata Faiz, tidak masuk ke kantong pribadi pegawai TU, melainkan masuk ke dalam tabungan pribadi milik anak Atikah.

Hanya saja, Faiz mengakui ada miskomunikasi terkait hal itu. Pihak TU tidak memberi tahu perihal tersebut dan membuat Atikah salah paham.

Atikah yang kadung emosi akhirnya bersitegang dengan pihak TU. Atikah bahkan menantang TU untuk memblokir KJP anaknya.

"Sempat ribut-ribut memang, Ibu Atikah juga menantang pegawai saya. Jadi kami akhirnya memutuskan untuk memblokir KJP Faiq sementara waktu karena melanggar aturan," kata Faiz.

"Kami juga sudah menyampaikan ke Ibu Atikah bahwa KJP-nya akan aktif paling lama bulan Mei. Ibu Atikah juga sudah memaklumi dan semoga kejadian seperti ini tidak terulang," tutup Faiz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com