Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan Ibu di Jaksel yang Kena Pungli Sekolah untuk Buka Blokir KJP

Kompas.com - 27/03/2023, 14:18 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Ibu bernama Atikah (37) diduga menjadi korban pungutan liar (pungli) pihak sekolah saat ingin membuka pemblokiran Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada akun bank sang anak.

Atikah mengaku dimintai sejumlah uang oleh oknum pegawai Tata Usaha (TU) yang bekerja di sebuah sekolah swasta kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

"Kejadian ini bermula pada Juli tahun lalu. Waktu itu saya melakukan kesalahan ketika menarik uang KJP anak saya, Faiq Khaidir (8), yang merupakan siswa kelas dua," kata Atikah saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/3/2023).

Baca juga: Enggan Tanggapi Pengangkatan Azas Tigor Jadi Komisaris LRT Jakarta, Heru Budi : Saya Lagi Urus Agustusan

Ia mengaku tidak sengaja menarik uang KJP yang melebihi batas maksimal.

Atikah bercerita dirinya menarik uang sebesar Rp 400.000 saat itu. Ia tidak tahu-menahu bahwa KJP memiliki batas atas sebesar Rp 250.000 dalam sekali penarikan.

Akibat insiden itu, beberapa hari setelahnya pihak sekolah lantas memanggil Atikah untuk dimintai keterangan.

Ketika bertemu dengan pegawai TU berinisial A, Atikah mengaku dimintai uang sebesar Rp 150.000 untuk menebus kesalahan yang dibuat.

Uang tersebut, akan digunakan A untuk mengurus KJP sang anak yang diblokir sementara.

Baca juga: 132 Kambing yang Ludes Terbakar di Pondok Kopi Dikubur di Tepi KBT

"Saya dikasih tahu oleh A bahwa KJP Faiq diblokir. Mereka bisa tahu KJP-nya terblokir karena pihak sekolah nggak bisa debit biaya SPP anak saya," ungkap Atikah.

Atikah yang saat itu tidak memegang uang sepeserpun akhirnya lari ke rumah saudaranya untuk meminjam uang.

Sayangnya, ia hanya berhasil meminjam Rp 100.000 dari sang kakak dan berusaha meminta A agar memaklumi sisa uang yang belum bisa diberikan.

"Pak, mohon maaf saya adanya Rp 100.000 doang kalau sekarang. Rp 100.000 dulu boleh ya pak?" kata Atikah menirukan perbincangan dengan A waktu itu.

"Tuh lu kan begitu tuh, mau nggak ini diurusin? Tapi lu cuma ngasih Rp 100.000. Kan gue bilang Rp 150.000," timpal A, sebagaimana disampaikan Atikah.

Baca juga: Hal yang Ringankan Tuntutan AKBP Dody: Akui dan Sesali Perbuatannya

"Emang yang nyuruh Rp 150.000 siapa pak?" tanya Atikah.

"Ini nih orang bank yang nyuruh Rp 150.000. Jadi uang yang kurang diambil dari rekening anak lu langsung ya," tegas A, masih kata Atikah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com