Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan Ibu di Jaksel yang Kena Pungli Sekolah untuk Buka Blokir KJP

Kompas.com - 27/03/2023, 14:18 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Atikah yang sudah tidak bisa berpikir jernih akhirnya mengiyakan perkataan A saat itu.

Dalam pikirannya hanya terlintas bagaimana cara supaya KJP sang anak tak terblokir.

Sebab, uang bantuan yang berasal dari KJP itu sangat membantu keuangan keluarganya. Terutama untuk membeli kebutuhan sekolah atau bahan pokok yang bisa ditebus murah menggunakan KJP.

Baca juga: Ditanya Soal Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia, Heru Budi: Itu Urusan PSSI

Usai peristiwa itu, Atikah tiba-tiba mendapat pesan singkat via WhatsApp dari salah satu ibu teman anaknya di sekolah.

Atikah ditanyai perihal biaya yang diminta A untuk mengurus KJP yang terblokir.

"Saya kaget mama Putri bercerita jika dirinya hanya dimintai Rp 25.000 oleh A. Jujur saya syok banget waktu itu. Saya merasa diperas," beber Atikah.

Ia akhirnya langsung ke kantor cabang Bank DKI di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Atikah ingin mengkonfirmasi soal biaya administrasi untuk membuka pemblokiran KJP.

Baca juga: Shane Lukas, Perekam Aksi Penganiayaan oleh Mario Diduga Terdaftar sebagai Penerima KJP

Benar saja, sesampainya di kantor bank tersebut, Atikah mendapat informasi dari customer service (CS) bahwa pembukaan blokir KJP tidak dikenakan biaya Rp 150.000.

Menurut CS tersebut, biaya yang dikenakan hanya Rp 20.000 untuk administrasi. 

Atikah yang merasa dibohongi akhirnya menelpon A untuk meminta pertanggungjawaban, tetapi A tampaknya menyepelekan perihal tersebut.

A merasa tak bersalah dan justru semakin menyulut emosi Atikah.

"Kalau sekiranya bapak memang enggak suka anak saya menerima KJP, insya Allah tidak apa-apa jika KJP anak saya terblokir seterusnya asal prosedurnya benar," ujar Atikah kepada A saat itu.

Baca juga: Ada Instruksi Presiden, Disdik DKI Bakal Rapikan Data Penerima KJP

A yang merasa tertantang lantas mengiyakan perkataan Atikah dan pada akhirnya benar-benar memblokir KJP anak Atikah dua bulan kemudian.

"KJP anak saya diblokir permanen pada Oktober 2022. Padahal itu baru aktif di bulan Juli. Benar-benar tegas dia (A). Sudah minta uang ujung-ujungnya diblokir," imbuh Atikah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com