Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagetnya Warga Duren Sawit Saat Polisi Gerebek Rumah Mewah dan Temukan Ada 20 Orang Asing di Dalamnya

Kompas.com - 06/04/2023, 01:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Duren Sawit kaget tiba-tiba rumah mewah yang berada di Jalan Selat Batam digerebek sejumlah anggota polisi pada Selasa (4/4/2023).

Salah satu warga sekaligus saksi bernama Eni (33) mulanya hanya melihat beberapa orang mencurigakan berdiri di depan kediamannya, tak jauh dari rumah mewah sebelum digerebek.

Eni sempat mengira sekelompok orang itu penagih utang atau debt collector yang sedang memburu target. Ia hanya melihat orang datang sembari bicara di ujung telepon.

Dalam ingatannya, Eni mendengar orang itu bicara, "Bang, anggota sudah bisa masuk." Tak lama, banyak mobil memasuk gang rumah Eni.

"Mobil yang ketiga datang isinya ternyata rombongan Bareskrim. Mereka turun, terus pakai las punya tukang buat memotong gembok pagar rumah mewah itu," ujar Eni, Rabu (6/4/2023).

Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Mewah di Duren Sawit, Warga Kaget Ternyata di Dalamnya Ada 20 Orang Diduga WNA

Tak sangka ada 20 WNA

Polisi langsung membuka paksa pagar rumah mewah itu saat penyerbuan berlangsung. Tak disangka, di dalamnya ada 20 orang warga negara asing (WNA).

"Warga langsung ramai. Kami bingung karena enggak ada yang tahu kalau rumah itu ternyata seramai itu," terang Eni.

Menurut Eni, rumah itu sempat kosong selama dua hingga tiga bulan sebelum dikontrakkan. Pada periode itu, ada seorang pekerja yang menjaga rumah mewah itu.

Pekerja itu langsung pindah ke Garut ke tempat pemilik rumah setelah rumah mewah itu dikontrakkan orang-orang yang digerebek.

Ia mendengar kabar bahwa penggerebekan berkaitan dengan narkoba dan penipuan. Namun, informasi tersebut belum terkonfirmasi keberannya.

Baca juga: Rumah Mewah di Duren Sawit yang Digerebek Terkait Narkoba Ternyata Dikontrakkan

Atas kejadian itu Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno mengatakan, tidak ada penggerebekan pada Selasa pagi di kawasan perumahan itu.

"Kami tidak ada giat penggerebekan," ujar dia ketika dikonfirmasi terpisah.

Kompas.com mencoba mengonfirmasi kabar terkait keterlibatan Bareskrim Polri dalam penggerebekan itu, seperti yang dikatakan Eni. Hingga berita ini ditulis, Sutikno masih belum memberi jawaban.

Tak pernah tampak ada aktivitas

Eni mengaku tak pernah melihat adanya aktivitas di kediaman mewah itu. Bahkan, kata Eni, pada malam hari pun rumah itu tampak gelap.

Hanya satu lampu saja yang menyala di teras. Cahayanya pun kurang terang, sehingga membuat bangunan tampak seperti rumah kosong.

Baca juga: Fakta-fakta Penggusuran Rumah Mewah di Duren Sawit, Pemilik Jadi Korban Pengembang Nakal

Eni menuturkan, rumah itu sudah dikontrak selama dua hingga tiga bulan oleh orang-orang yang terjaring dalam penggerebekan.

Namun, selama ini hanya dua orang saja yang tampak sering keluar dan masuk rumah itu. Sesekali, mobil katering dan ojek online datang untuk mengantarkan makanan.

"Yang kelihatan cuma dua orang lokal (warga negara Indonesia), kayaknya mereka warga sini," terang Eni.

(Penulis : Nabilla Ramadhian | Editor : Irfan Maullana, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com