JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Tanah Abang, dr Ovi Norfiana mengatakan 6,3 persen balita di wilayahnya dinyatakan stunting.
Menurut Ovi, angka tersebut didapatkan dari total balita di setiap kelurahan wilayah Tanah Abang.
Ia pun tidak bisa menyebutkan lebih detail berapa angka balita stunting di wilayahnya karena masih dinamis.
Baca juga: Cegah Stunting, Puskesmas Tanah Abang Beri Tablet Penambah Darah ke Remaja Calon Ibu Kelak
"Kalau untuk Tanah Abang, satu kecamatan itu ada sebanyak 6,3 persen yang terkena stunting," ujar Ovi saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Selasa (4/4/2023).
Ia pun juga menyebutkan berapa persen balita yang terkena stunting di masing-masing kelurahan.
Di Kelurahan Bendungan Hilir ada 6,8 persen, Kelurahan Kebon Kacang ada 6,2 persen, Kelurahan Kampung Bali ada 8,1 persen, Kelurahan Petamburan ada 6,6 persen, Kelurahan Karet Tengsin terdapat 3,1 persen, Kelurahan Kebun Melati ada 7,3 persen, dan Kelurahan Gelora terdapat 7,5 persen.
Ovi menambahkan, angka tersebut dibandingkan dengan seluruh balita yang ada di masing-masing wilayah kelurahan tersebut.
"Misalnya di Kelurahan Gelora itu balitanya cuma sedikit, tetapi sekalinya ada satu balita yang kena stunting, dia akan tinggi angkanya," kata Ovi.
Baca juga: Dokter Sarankan Konsumsi 2 Protein Hewani Sehari untuk Mengatasi Stunting
Menurut Ovi, angka di wilayah yang terkena stunting ini masih jauh di bawah target Kemenkes, yakni 14 persen.
"Kalau untuk target Kemenkes tahun 2023 itu maksimal angka stunting di satu daerah atau kecamatan itu sebesar 14 persen. Dan kami masih di bawah itu," ucap Ovi.
"Tetapi harapan kami tidak ada stunting tentunya ya, jadi kalau secara persentase masih di bawah 14 persen," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.