Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Kritik RPTRA Kalijodo yang Tak Terawat, Pengamat: Ingin Tunjukkan Kinerja Anies yang Tidak Maksimal

Kompas.com - 09/04/2023, 18:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno turut menyoroti kunjungan eks Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, Jakarta Utara.

Kunjungan Djarot ke RPTRA Kalijodo diunggah di akun Instagram pribadinya pada Selasa (4/4/2023). Ia menyoroti fasilitas umum yang dibangunnya bersama gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tak terawat.

Menurut Adi, kunjungan Djarot itu tak sekadar mengkritik kondisi di sana. Djarot, kata Adi, ingin menegaskan bahwa kinerja Anies Baswedan di Jakarta tidak maksimal saat menjadi Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun terakhir.

Baca juga: Sebut Ada Maksud Lain dari Kunjungan Djarot ke RPTRA Kalijodo, Pengamat: Bukan Sekadar Kritik Anies

"(Hal itu) seperti yang selama ini dikritik oleh elite PDI-P," ucap Adi kepada Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Menurut Adi, Djarot ingin menegaskan bahwa bukan prestasi yang ditumpahkah Anies sejak jadi gubernur selama lima tahun di Jakarta. Adi berujar, Anies dinilai tidak melanjutkan hal-hal yang positif sepeninggal gubernur sebelumnya.

"Bisa saja secara simbolik kunjungan Djarot ini ingin tegaskan bahwa Anies ini tidak akan lanjutkan legasi hal yang bagus dan indah yang sudah dilakukan oleh Ahok Djarot yang semuanya adalah kubu pemerintah," kata Adi.

Dalam hal ini, Adi menyebut Ahok-Djarot ini merupakan kubu pemerintah. Tentu saja, kata Adi, sikap Djarot itu bakal ditarik pada rencana Anies yang bakal maju dalam Pemilihan (Pilpres) Presiden 2024.

Baca juga: Wajah RPTRA Kalijodo Sepeninggal Ahok-Djarot: Disebut Kembali Jadi Tempat Prostitusi dan Sangat Tidak Terawat

Adi berujar, kunjungan Djarot itu bukan hanya ingin menunjukkan Anies tidak bisa bekerja. Djarot disebut juga ingin mendelegitimasi Anies sebagai pemimpin.

"Yang mana bisa dipastikan (Anies) tidak akan melanjutkan hal yang sudah dilakukan para pendukung Jokowi, termasuk melanjutkan Jokowi kalau (ia) jadi presiden," ucap Adi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Haji Djarot Saiful Hidayat (@djarotsaifulhidayat)

Dalam video unggahannya itu, Djarot yang saat itu melihat tembok retak menyebutkan kondisi itu sangat berbahaya karena berpotensi roboh.

Ia sempat menyebutkan kekecewaannya pada Anies Baswedan."Lha, iya ini. Lima tahun tidak dirawat sama Pak Anies," ucap Djarot.

Baca juga: Kunjungi RPTRA Kalijodo, Djarot Kecewa Peninggalannya Saat bersama Ahok Sangat Tidak Terawat

Tak hanya tembok yang retak, dalam video itu juga terekam beberapa bagian ornamen di RPTRA dan RTH Kalijodo yang rusak. Lapisan aspal di area skateboar juga terkelupas.

Atas situasi tersebut, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono langsung memerintahkan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk memperbaiki dan merawat bangunan dan fasilitas yang rusak.

Heru Budi memerintahkan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk memperbaiki dan merawat bangunan dan fasilitas yang rusak.

Adi pun melihat sikap Heru itu turut mendukung upaya mendelegitimasi Anies sebagai pemimpin yang tidak sukses bekerja. "Kan itu yang sering disampaikan elite PDI-P silih berganti," kata Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com