Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekan Jelang Lebaran 2023, Sejumlah Warga Pilih Mudik Lebih Awal dari Terminal Kalideres

Kompas.com - 11/04/2023, 13:47 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para calon penumpang mulai berdatangan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat untuk mudik menjelang Lebaran 2023 yang tinggal menghitung hari.

Sejumlah warga memilih lebih awal untuk pulang ke kampung halaman sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (11/4/2023) para calon pemudik memadati area loket tiket bus di terminal.

Baca juga: Jokowi: Saya Ingatkan Semua yang Ingin Mudik, Hati-hati

Mereka membawa koper, tas, plastik kresek besar, kardus, hingga karung sambil menunggu armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang akan ditumpangi tiba.

Para pemudik duduk di pelataran dan beton-beton pembatas sembari menunggu bus.

Beberapa di antaranya mengaku memilih mudik lebih awal untuk menghindari macet dan lonjakan harga tiket bus AKAP.

Seperti warga bernama Ina (27) yang memutuskan mudik ke Padang, Sumatera Barat lebih cepat.

"Memang mau mudik lebih awal saja, karena pengin cepet liburannya. Untuk menghindari macet juga," kata Ina saat ditemui di Terminal Kalideres.

Baca juga: Dilema Polisi Hadapi Mudik Lebaran, Wanti-Wanti Warga Tak Gunakan Sepeda Motor, tapi Tak Bisa Melarang

Ina mudik bersama kedua orangtua dan anak perempuannya. Dia memilih mudik menggunakan jalur darat karena tarif yang lebih murah.

"Perjalanan Jakarta ke Padang 36 jam. Saya bayar tiket Rp 775.000 per satu orang. Kalau pesawat Rp 1,6 juta, lebih mahal. Makanya mudik jalur darat lebih diminati sama saya," jelas Ina.

Ditemui secara terpisah, Kepala Terminal Bus Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan belum ada kenaikan jumlah penumpang secara signifikan di dua pekan menjelang libur Lebaran 2023.

Di pekan ini, setidaknya ada 1.500 pemudik yang berangkat dari Terminal Kalideres.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Akui Tak Bisa Larang Warga Mudik Naik Motor

"Saat ini penumpang masih biasa-biasa saja. Paling ada peningkatan sedikit saja enggak terlalu jauh," ungkap Revi.

"Yang biasa hanya 300 sampai 350 penumpang perhari di hari biasa, menjelang Lebaran bisa 400 sampai 450 orang," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com