Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Duduk Perkara Laporan QRIS "Palsu" yang Katanya Tak Ditindaklanjuti Polisi

Kompas.com - 12/04/2023, 20:05 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Gambir Komisaris Polisi Mugia Yarry Junanda meluruskan pemberitaan yang menyebut pihaknya tak memproses laporan QRIS "palsu" di Masjid Istiqlal Jakarta.

Mugia menegaskan, Polsek Gambir tidak pernah menerima laporan berkait kasus QRIS "palsu" dari mana pun, termasuk dari Masjid Istiqlal.

"Jadi untuk statement yang disampaikan (pihak) Masjid Istiqlal, (sesungguhnya) Polsek Gambir tidak pernah menerima laporan atau pun aduan masyarakat pada tanggal 8 april 2023," ujar Mugia kepada Kompas.com, Selasa (12/4/2023).

Baca juga: Masjid Istiqlal Sudah Lapor ke Polisi soal QRIS Palsu Sejak 8 April, tapi Tak Diproses

Lagipula, lanjut dia, Masjid Istiqlal berada di wilayah hukum Polsek Sawah Besar, bukan Polsek Gambir. Sehingga, apabila pihak Masjid Istiqlal hendak melaporkan sebuah perkara, maka semestinya yang dituju adalah Polsek Sawah Besar.

Meski demikian, Mugia tak mempersoalkan kesalahpahaman pihak Masjid Istiqlal.

Ia menekankan, pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti apapun laporan dari warga, termasuk soal QRIS "palsu".

"Kalau memang ada dari pihak masjid ataupun tempat ibadah lain yang mana sekiranya ditemukan QRIS 'palsu', silakan melapor ke Polsek Metro Gambir," ujar Mugia.

Baca juga: Kapolsek Sawah Besar Pastikan Telah Tindak Lanjuti Laporan Masjid Istiqlal Terkait QRIS “Palsu”

Sejauh ini, ia memastikan belum ada laporan soal QRIS "palsu" di wilayah hukum Polsek Gambir.

Sebelumnya diberitakan, pihak Masjid Istiqlal Jakarta mengatakan bahwa laporan soal QRIS "palsu" tidak ditindaklanjuti oleh Polsek Gambir.

"Setelah melapor ke Imam Besar, pihak masjid pun membuat laporan kepada Polsek Metro Gambir keesokan harinya di tanggal 8 April 2023," kata salah seorang pejabat di Masjid Istiqlal, Selasa (11/4/2023).

"Namun, laporan tersebut tidak bisa langsung diproses lantaran data yang diperlukan dianggap tidak lengkap," lanjut dia.

Baca juga: QRIS Palsu juga Terpasang di Masjid Wali Kota Jaksel, Barang Bukti Sudah Diamankan

Terkait pernyataan pihak Masjid Istiqlal ini sendiri, Kapolsek Sawah Besar AKP Dhanar Dhono Vernandhie mengakui telah menerima laporan QRIS "palsu" di Masjid Istiqlal.

Sesaat setelah menerima laporan, penyidiknya langsung berkoordinasi dengan Polres Jakarta Pusat dan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Penyidik langsung memeriksa saksi dan melakukan olah TKP.

"Disimpulkan bahwa pihak dari keamanan Istiqlal membuat laporan secara resmi di Polres Jakpus. Namun pada saat mau membuat laporan secara resmi, ternyata dari Ditkrimsus Polda Metro Jaya sudah melakukan pengungkapan dengan menangkap pelaku," ujar Dhanar.

Kini, kasus tersebut pun ditangani Ditkrimsus Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com