JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta mengingatkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar bekerja sesuai Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI Jakarta 2023-2026.
Fraksi PKS DPRD DKI mengingatkan hal itu usai Heru Budi menghilangkan jalur sepeda dan pedestrian persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan.
"Perlu diingat, siapa pun yang jadi Penjabat Gubernur DKI, tetap harus mengacu pada RPD yang sudah dibuat dari 2023-2026," tegas Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ismail di Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Jalur Sepeda di Santa Dihilangkan, PKS DPRD DKI Anggap Heru Budi Kaburkan Capaian Anies
"Enggak boleh ngaco, tetap harus merujuk ke sana (RPD DKI 2023-2026)," lanjutnya.
Menurut dia, Heru Budi sejatinya tak hanya wajib mengacu kepada RPD 2023-2026 soal jalur sepeda atau pedestrian saja.
Namun, Pj Gubernur DKI itu harus mengacu kepada RPD 2023-2026 secara keseluruhan.
Sebab, kata Ismail, penyusunan RPD 2023-2026 dibuat dengan acuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2017-2022.
Baca juga: Agar Polemik Simpang Santa Tak Terulang, Komisi B Minta Tunda Rekayasa Lalin Serupa
"RPD 2023-2026 itu inline dengan RPJMD yang sudah dibuat 5 tahun sebelumnya. Makanya waktu itu didesak untuk membentuk RPD agar tidak carut marut lagi pembangunan berikutnya, ada guidance," ujar Ismail.
Untuk diketahui, dalam RPD 2023-2026 tercantum soal pembangunan jalur sepeda di Ibu Kota.
Di satu sisi, Pemprov DKI justru menghilangkan jalur sepeda dan pedestrian Persimpangan Pasar Santa.
Selain itu, Pemprov DKI juga menutup akses putar balik (u-turn) di tempat yang sama.
Baca juga: Dalih Kadishub DKI Soal Pembongkaran Jalur Sepeda di Simpang Santa: Sudah Dapat Restu Komunitas
Sejumlah langkah ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
Namun, pembuatan jalan raya dengan menghilangkan jalur sepeda dan pedestrian itu justru menjadi sorotan masyarakat.
Sebuah foto komplikasi antara sebelum dan sesudah adanya perubahan itu diunggah oleh penggunaan Twitter @adriansyahyasin.
"Yak sudah dimulai guys ruang kota Jakarta yang sebelumnya buat pejalan kaki dikembalikan jadi buat mobil. Pulau jalan yang dulunya trotoar di perempatan Santa/Tendean dibongkar dan kembali jadi jalan dengan dalih 'macet'. Jadi bubar ini complete street?," demikian tulisan dalam akun twitter itu.
Sementara itu, pada Senin ini, kemacetan panjang pun terjadi akibat penutupan u-turn di Persimpangan Pasar Santa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.