Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Naik Kapal Laut, Mereka Hindari Letih dan Kemacetan

Kompas.com - 18/04/2023, 07:35 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Pelabuhan Tanjung Prok mencatat 11.211 orang penumpang sudah berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Angka tersebut merupakan jumlah akumulasi penumpng yang sudah diberangkatkan sejak 7 April hingga 17 April 2023.

"Angka itu naik 105,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yang tercatat sebanyak 5.466 penumpang," kata Kasubag Hukum dan Humas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Gita Andreswari, dilansir Antara, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Terjebak Macet Saat Mudik Bisa Sebabkan Keracunan hingga Kematian, Masyarakat Diminta Waspada

Para penumpang itu merupakan pemudik yang berangkat ke sejumlah daerah tujuan menggunakan 22 kapal.

Kompas.com menyempatkan datang ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk mewawancarai pemudik guna mencari tahu apa alasan mereka mudik menggunakan kapal laut.

Pasalnya, mudik Lebaran menggunakan kapal laut menjadi salah satu alternatif yang paling efektif untuk menghindari kemacetan di jalur darat.

Tidak capek

Salah satu pemudik bernama Winda Astuti (41) mengaku baru pertama kali mudik Lebaran menggunakan jalur laut.

Ia naik KM Dobonsolo, yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/4/2023) pukul 16.00 WIB.

Winda yang tahun sebelumnya pulang ke kampung halaman bersama suami dengan menggunakan sepeda motor mengungkapkan bahwa ia naik kapal laut dalam kesempatan mudik tahun ini untuk menghindari rasa lelah dalam perjalanan.

Baca juga: Pulang Kampung Naik Kapal Laut, Pemudik: Biar Enggak Capek

Dalam bayangan Winda, mudik naik kapal laut bisa membuatnya lebih nyaman beristirahat sampai Semarang, meski kemudian melanjutkan perjalanan darat dengan sepeda motor untuk sampai kampung halaman.

"Pulang kampung naik kapal laut baru pertama kali. Ini karena disarankan teman, katanya enak, biar enggak capek," ucap Winda.

Meski ini merupakan progam mudik gratis naik kapal laut yang difasilitasi Kementerian Perhubungan, Winda memperkirakan bakal tetap mudik dengan menggunakan jalur laut di tahun selanjutnya.

"Kayaknya (tahun depan mudik pakai kapal laut lagi). Karena kalau naik motor kan juga capek, bonceng sama suami, (makan waktu) sehari semalam," tuturnya.

Pengalaman baru

Sama seperti Winda, pemudik bernama Wintono (41) juga baru pertama kali mudik menggunakan kapal laut untuk sampai kampung halamannya di Blora, Jawa Timur.

Kendati demikian, Wintono yang biasanya mudik menggunakan kereta api atau bus mengaku ingin merasakan pengalaman yang berbeda mudik dengan kapal laut.

Baca juga: Cerita Wintono Cari Pengalaman Baru Mudik Pakai Kapal Laut, Ingin Rasakan Sensasi yang Berbeda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com