JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang kisah pahit sopir bus AKAP jelang Lebaran ramai dibaca di kanal Megapolitan Kompas.com pada Senin (17/4/2023).
Sejak pandemi Covid-19, sejumlah sopir bus AKAP masih kesulitan mendapatkan penumpang sehingga pemasukan mereka berkurang.
Sementara itu, berita korban penganiayaan Mario Dandy muncul ke publik juga banyak dibaca.
Kemudian, berita tentang ayah Yudo Andreawan buka suara turut menarik perhatian dan banyak dibaca.
Baca juga: Mahasiswa yang Ditabrak Pajero di Serpong Meninggal, Keluarga Tolak Santunan dari Keluarga Pelaku
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek di atas:
Kegeruhan amat dirasakan oleh sejumlah sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di beberapa terminal di Jakarta.
Pasalnya, mereka begitu kesulitan mendapatkan penumpang meski waktu Lebaran tinggal beberapa hari lagi.
Baca juga: Cerita Sopir Bus AKAP Tak Bisa Kumpul Keluarga saat Lebaran: Sedih, Lepas Rindu Lewat Video Call
Kondisi ini membuat mereka acap kali kekurangan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga di kampung ataupun bertahan hidup di Ibu Kota. Baca selengkapnya di sini.
D (17), korban penganiayaan Mario Dandy Satrio (20), akhirnya diperbolehkan pulang usai menjalani perawatan intensif selama hampir dua bulan di Rumah Sakit (RS) Mayapada.
D keluar dari ruang ICU RS Mayapada dengan didampingi ayahnya, Jonathan Latumahina, dan tim dokter pada Minggu (16/4/2023) sekitar pukul 13.54 WIB.
Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Penanggung Biaya Pengobatan D yang Hampir Capai Rp 2 Miliar
Itu adalah momen pertama D muncul di hadapan publik. Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, D saat itu mengenakan baju hitam dan celana pendek.
D berjalan perlahan dengan menggunakan alat bantu. Sembari melangkah, D sempat melambaikan tangan ke arah awak media. Baca selengkapnya di sini.
Bambang, ayah dari Yudo Andreawan, buka suara mengenai kondisi yang menimpa putranya.
Baca juga: Yudo Andreawan Sering Mengamuk di Berbagai Tempat, Sang Ayah: Pasti Ada Penyebabnya
Bambang mengatakan, beragam perbuatan onar yang dilakukan Yudo dilandasi oleh kejiwaannya yang kurang stabil dalam beberapa tahun terakhir.
"Kondisi anak saya itu sakit. Ada resume riwayat penyakitnya. Sehingga apa yang dia lakukan itu kadang di luar kontrol,” ungkap Bambang saat ditemui di rumahnya di Bontang, Kalimantan Timur, dilansir dari TribunKaltim.co, Jumat (14/4/2023). Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.