Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Bus AKAP Tak Bisa Kumpul Keluarga saat Lebaran: Sedih, Lepas Rindu Lewat "Video Call"

Kompas.com - 17/04/2023, 15:28 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Momen Hari Raya Idul Fitri kebanyakan orang memanfaatkannya untuk mudik agar dapat berkumpul dengan sanak saudara di kampung halamannya.

Namun, fenomena mudik Lebaran tak berlaku bagi para sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP).

Pasalnya, merekalah yang mengantarkan para pemudik ke berbagai daerah pada momen hari raya.

Baca juga: Tingkah Laku Penumpang yang Bikin Sopir Bus AKAP Geleng-geleng Kepala

Sopir bus dari PO Garuda Mas bernama Ipul (46) mengaku sudah lima kali tak merasakan kumpul dengan keluarga saat momen Lebaran.

Sebab, ia paham betul konsekuensi menjadi sopir bus AKAP pada hari raya, yakni tak akan bisa berkumpul dengan keluarga.

"Ya gimana, kalau sudah kewajiban sebagai karyawan mah harus membantu perusahaan. Ini aja sudah lima tahun saya enggak berlebaran sama keluarga," kata Ipul saat ditemui di Terminal Jatijajar, Tapos, Depok, pada Senin (17/4/2023).

Meski demikian, Ipul tak memungkiri bahwa ketika hari H Lebaran pasti merasakan sedih karena hanya bisa melepaskan rindu melalui video call atau panggilan video.

"Momen seperti itu (Lebaran) yang sulit didapat sama sopir-sopir. Kalau diceritain ya sedih, enggak bisa kumpul sama anak istri dan sama orangtua," kata Ipul.

Baca juga: Kisah Pahit Para Sopir Bus AKAP Jelang Lebaran: Sulit Dapat Penumpang sejak Pandemi sampai Harus Tidur di Terminal

"Kalau Lebaran hanya sebatas video call saja, itu juga hanya ngucapin hari raya saja," sambung dia.

Kendati sedih, bagi Ipul, hal itu merupakan bagian kecil saja dari duka menjalani pekerjaan sebagai sopir AKAP.

Nantinya, kesedihan itu pun bakal terobati ketika Ipul memanfaatkan cuti hari raya untuk berkumpul dengan keluarganya.

"Setelah hari raya, saya ambil cuti biar bisa temui keluarga, cuma momen Lebaran yang enggak bisa kumpul," imbub dia.

Terakhir, Ipul mengaku bersyukur menjalani profesi sebagai sopir AKAP.

Baca juga: Cerita Sopir Bus Hadapi Pedagang dan Pengamen yang Memaksa Minta Duit ke Penumpang

Bagi dia, pekerjaannya dapat membantu para pemudik yang hendak menuju kampung halamannya.

"Kalau enggak ada kita (sebagai sopir bus akap) siapa yang mau anterin mereka? mau enggak mau kami sebagai driver-nya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com