Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehabisan Tiket Kereta Api, Pemudik Terpaksa Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Pulang Kampung Naik Bus

Kompas.com - 19/04/2023, 22:07 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rio (40), salah satu pemudik di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengaku memilih moda angkutan bus karena tiket kereta api ludes terjual.

"Pertama kalinya saya pulang kampung naik bus. Sebelumnya selalu menggunakan kereta api, tetapi karena enggak dapat tiket, jadi mau nggak mau naik bus," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Cek Kendaraan yang Angkut Pemudik Lebaran, Dishub DKI Temukan 243 Bus Tak Laik Jalan

Rio mengungkap, mudik menggunakan bus antakota antarprovinsi (AKAP) cukup menguras kantong.

Pasalnya harga tiket bus dua kali lebih mahal ketimbang tiket kereta api.

"Sejujurnya harga tiket kereta api lebih murah. Tiket bus benar-benar mahal. Apalagi saya membawa seorang istri dan tiga orang anak," keluh dia.

Rio bercerita, harga tiket bus yang ditumpanginya menuju Lamongan, Jawa Timur sekitar Rp 600.000 per tiket.

Sementara tiket kereta api menuju kota tujuan hanya sekitar Rp 300.000-an.

Baca juga: Masinis Nur Iman Tetap Bertugas Saat Lebaran di Masa Pandemi, tapi Operasikan Kereta Barang

Hal senada juga dialami oleh Lala (25). Pemudik dengan tujuan Magelang, Jawa Tengah tersebut tak menampik bahwa tiket bus terlampau mahal.

Namun, karena keluarganya sudah menunggu kedatangan Lala di rumah, ia terpaksa naik bus.

"Mau bagaimana lagi, hanya bus yang tersisa. Meski harganya mahal, tetapi tidak ada pilihan," tutur dia.

Lala mengatakan, harga tiket bus ke Magelang sekitar Rp 450.000-an. Sementara, tiket kereta api ada di angka Rp 300.000.

Sementara itu, Kepala Terminal Lebak Bulus Iman Syafril mengungkap, peningkatan penumpang memang terjadi di musim mudik Lebaran 2023.

Baca juga: Nasib Sopir Bus AKAP Baru Bisa Pulang pada Malam Takbiran, Sebelumnya Kejar Setoran Antar Pemudik

Dalam tiga hari terakhir, penumpang bus konsisten di atas 500 penumpang.

"Sudah ada peningkatan penumpang, tetapi memang belum ada lonjakan. Rekor kami ada di angka 1.076 orang pada Minggu 16 April 2023," ungkap Iman, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com