Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Pedagang Kulit Ketupat di Lenteng Agung Mengaku Sepi Pembeli

Kompas.com - 20/04/2023, 12:50 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Idul Fitri 1444 Hijriah tinggal menghitung hari. Sejumlah pedagang musiman yang menjual kulit ketupat tampak menjajakan dagangannya di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (20/4/2023), ada belasan pedagang yang menjual kulit ketupat di sepanjang Jalan Raya Jagakarsa.

Salah satunya Wandi (37). Ia mengaku mulai menjajakan dagangannya sejak dua hari lalu. Wandi menjual kulit ketupat siap pakai dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per buah.

"Saya jualnya per satu ikat. Satu ikat itu isinya 10 buah. Jadi harganya ada yang Rp 10.000 dan Rp 15.000," ujar dia.

Baca juga: Ada Mudik Gratis, Sopir Bus di Terminal Kalideres: Penumpang Jadi Berkurang

Namun, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli itu mengaku omzet penjualan tahun ini tidak sebaik Lebaran sebelumnya.

Meski Wandi berjualan selama 24 jam, pembeli yang datang tidak sebanyak yang diperkirakan.

"Sebenarnya enggak terlalu ramai kayak dulu pembelinya, sekarang sepi. Lebih ramai tahun kemarin, kayaknya tahun ini banyak yang mudik, jadi sepi," tutur dia.

Baca juga: Cerita Warga Antre 3 Jam sampai Bolak-balik demi Beli Daging Murah di Toko GDC Depok

Hal senada juga diutarakan oleh Fachrudin (45). Pria yang telah berjualan kulit ketupat selama satu dekade itu mengaku, pembeli tahun ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Meski suasana Pasar Lenteng Agung cenderung ramai, tetapi Fachrudin mengungkapkan, tidak banyak pembeli yang menghampiri dagangannya.

"Sejujurnya pengunjung banyak, tapi enggak ada yang beli kulit ketupat. Secara omzet juga bagusan tahun lalu. Saya enggak tahu sih penyebabnya apa," ungkap Fachrudin.

Baca juga: Kala Momen Lebaran Tak Sesuai Ekspektasi, Sopir Bus AKAP Kerja Lebih Keras hingga Hadapi Makian Penumpang

Fachrudin bercerita, sehari-hari ia bekerja sebagai pedagang siomay dan batagor di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Khusus musim Lebaran, ia memilih mengambil libur agar lebih dekat dengan keluarganya di rumah.

"Saya jualan di musim Lebaran Haji dan Lebaran Idul Fitri saja. Selebihnya saya jualan makanan di daerah Puncak. Namun, memang omzetnya tidak sesuai yang diperkirakan. Benar-benar turun tahun ini," tutur Fachrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com