JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten rumah tangga (ART) pembunuh bos Hotel Assirot Resident Jakarta Barat, sempat berencana menghabisi nyawa korbannya menggunakan racun tikus.
Namun, rencana mengeksekusi korban dengan cara meracuninya batal dilakukan karena dianggap pelaku terlalu lama.
"Awalnya pelaku sempat memesan racun tikus untuk membunuh korban. Namun tidak jadi," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga, Kamis (20/4/2023).
"Akhirnya melakukan pembunuhan tersebut menggunakan jeratan tali yang ada di rumah korban," sambungnya.
Baca juga: Usai Membunuh, 2 ART Tutup Mata dan Mulut Bos Hotel Assirot dengan Lakban
Menurut Panjiyoga, pelaku F memilih untuk langsung mengeksekusi korban usai terlibat cekcok pada 12 April 2023 karena tak bisa lagi membendung dendamnya.
Kala itu, F mengaku mendapat perbuatan tak baik dan perkataan kasar dari korban karena menolak perintah. F pun kemudian mendorong korban hingga jatuh dan menjeratnya menggunakan tali sampai meninggal dunia.
"Jadi dia merasa lebih cepat dengan menggunakan ini (jeratan tali). Karena terjadinya spontan pada saat itu. Karena mungkin sudah tidak tahan," kata Panjiyoga.
Setelah itu, pelaku S langsung membantu F mengikat tangan korban menggunakan lakban. Pelaku juga menutupi mata korban dan membekapnya dengan lakban tersebut.
"Jadi, tidak jadi menggunakan racun tikus. Karena tidak tahan, didorong lalu langsung mengeksekusi korban dengan tali dan lakban," ucap Panjiyoga.
Baca juga: 2 ART Pembunuh Bos Hotel Assirot Berbagi Peran, Ada yang Membekap dan Curi Harta Korban
Kini, F dan S telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Naima. Keduanya dijerat Pasal 340, 338, dan 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebelumnya diberitakan, Naima ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya yang juga dijadikan hotel pada Kamis (13/4/2023) dini hari.
Peristiwa ini diikuti dengan hilangnya mobil mewah sang pemilik hotel yang diduga dicuri oleh pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, terdapat dua unit mobil milik korban Naima yang terparkir di lokasi kejadian.
Mobil Toyota Fortuner dan BMW tersebut hilang bersamaan dengan penemuan jasad Naima di hotel sekaligus kediamannya.
Baca juga: ART Pembunuh Bos Hotel Assirot Mengaku Kerap Dicaci Maki oleh Korban
Jasad lansia tersebut pertama kali ditemukan oleh kerabatnya. Pihak keluarga mendatangi Hotel Assirot Resident usai ponsel Naima tak bisa dihubungi.
"Iya, ditemukan sudah tewas. Awalnya itu ada kerabat korban mencoba menghubungi, tapi tidak bisa. Terus dicek, pas ditemukan korban tergeletak di lantai," ujar Syahduddi.
"Lokasi itu dulunya indekos, kemudian diubah menjadi Hotel OYO. Cuma sekarang sudah enggak beroperasi karena ada surat edaran dari pemda bahwa izinnya tidak lengkap," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.