JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan bahwa dua asisten rumah tangga (ART) pembunuh bos Hotel Assirot Resident Jakarta Barat berbagi peran dalam menjalankan aksinya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga berujar, pelaku berinisial F dan S sudah merencanakan aksi tersebut sekitar dua pekan sebelum pembunuhan pada 12 April 2023.
"Pembunuhan tersebut sudah direncanakan sejak dua minggu, tepatnya awal bulan April 2023," ujar Panjiyoga, Kamis (20/4/2023).
Baca juga: Bos Hotel Assirot Tewas Dijerat Tali dan Dibekap Lakban oleh 2 ART
Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, F dan S merencanakan pembunuhan karena sakit hati dengan sikap dan perkataan korban bernama Naima S Bachmid (63).
Dalam menjalankan rencananya, F berperan menyiapkan tali yang diambil dari jemuran pakaian untuk menjerat korban. F juga mencuri kendaraan.
Sementara itu, S bertugas menyiapkan lakban yang digunakan untuk mengikat tangan dan membekap korban. S juga mencuri uang korban.
"Para pelaku mengambil beberapa kartu ATM milik korban, HP, dan dua mobil berjenis Fortuner dan BMW, lalu pelaku melarikan diri," kata Panjiyoga.
Baca juga: ART Pembunuh Bos Hotel Assirot Mengaku Kerap Dicaci Maki oleh Korban
Kini, F dan S telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Naima. Kedua pelaku dijerat Pasal 340, 338, dan 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebelumnya diberitakan, Naima ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya yang juga dijadikan hotel pada Kamis (13/4/2023) dini hari.
Peristiwa ini diikuti dengan hilangnya mobil mewah sang pemilik hotel yang diduga dicuri oleh pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi berujar, dari hasil penyelidikan sementara, terdapat dua unit mobil milik korban Naima yang terparkir di lokasi kejadian.
Baca juga: Motif 2 ART Bunuh Bos Hotel Assirot Jakbar, Sakit Hati Diperlakukan Tak Baik
Mobil Toyota Fortuner dan BMW tersebut hilang bersamaan dengan penemuan jasad Naima di hotel sekaligus kediamannya.
Jasad lansia tersebut pertama kali ditemukan oleh kerabatnya. Pihak keluarga mendatangi Hotel Assirot Resident usai ponsel Naima tak bisa dihubungi.
"Iya, ditemukan sudah tewas. Awalnya itu ada kerabat korban mencoba menghubungi, tapi tidak bisa. Terus dicek, pas ditemukan korban tergeletak di lantai," ujar Syahduddi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.