JAKARTA, KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri 1444 H tinggal menghitung hari.
Banyak masyarakat mulai berbondong-bondong membeli kulit ketupat untuk dimasak dan disajikan kepada sanak keluarga ketika Lebaran nanti.
Namun tidak semua orang memiliki waktu untuk memasak ketupat sendiri.
Hal itu lantas dilihat oleh Era (43) sebagai peluang usaha untuk meraup cuan tambahan.
Ia menjual ketupat siap santap bagi masyarakat yang tidak punya waktu dan tidak ingin repot-repot memasak.
"Setiap Lebaran, saya menjual ketupat matang kepada tetangga dan kolega. Untungnya lumayan bisa nambah uang dapur," ujar dia kepada Kompas.com saat ditemui di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2023).
Baca juga: Jelang Lebaran, Pedagang Kulit Ketupat di Lenteng Agung Mengaku Sepi Pembeli
Tahun ini, Era mengaku telah mendapat ratusan pesanan ketupat matang.
Ia bahkan tak menampik jika pesanannya terus bertambah seiring mendekatnya Hari Raya.
Harga ketupat siap santap yang dijual pun memiliki nominal beragam. Paling murah ada di angka Rp 4.000 dan termahal Rp 7.000.
Harga ketupat itu bervariasi karena ditentukan dari besar kecilnya ukuran. Semakin besar ukuran ketupat, maka harganya ikut melonjak.
"Kemarin saya sudah masak 300 ketupat matang, tetapi ternyata kurang. Saya akhirnya beli janur ketupat lagi di pasar," tutur dia.
Baca juga: Resep Ketupat Rice Cooker, Matang Sempurna dan Hemat Uang Gas
Kendati demikian, Era mengungkap usahanya tidak semulus Lebaran edisi sebelumnya.
Walau mendapat ratusan pesanan, jumlah ketupat matang yang dipesan masih kalah jumlah dengan rekor pesanan yang diperoleh tahun lalu.
Era mengungkap banyaknya penjual ketupat matang menjadi tantangan terbesarnya dalam menjajakan dagangannya di musim Lebaran tahun ini.
Selain itu, banyaknya pemudik yang kini pulang ke kampung halaman turut menjadi faktor lain menurunnya pesanan ketupat matang.
"Boleh dibilang ada faktor pemudik yang lebih banyak tahun ini dan tahun ini lebih banyak pesaingnya. Soalnya banyak orang usaha ketupat matang," beber dia.
"Namun karena ini usaha sampingan, saya sebenarnya tetap bersyukur berapa pun pesanan yang masuk," tutup Era.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.