Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jualan Ketupat Tiap Lebaran, Warga: Untungnya Lumayan, Bisa Nambah Uang Dapur

Kompas.com - 20/04/2023, 13:26 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri 1444 H tinggal menghitung hari.

Banyak masyarakat mulai berbondong-bondong membeli kulit ketupat untuk dimasak dan disajikan kepada sanak keluarga ketika Lebaran nanti.

Namun tidak semua orang memiliki waktu untuk memasak ketupat sendiri.

Hal itu lantas dilihat oleh Era (43) sebagai peluang usaha untuk meraup cuan tambahan.

Ia menjual ketupat siap santap bagi masyarakat yang tidak punya waktu dan tidak ingin repot-repot memasak.

"Setiap Lebaran, saya menjual ketupat matang kepada tetangga dan kolega. Untungnya lumayan bisa nambah uang dapur," ujar dia kepada Kompas.com saat ditemui di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Jelang Lebaran, Pedagang Kulit Ketupat di Lenteng Agung Mengaku Sepi Pembeli

Tahun ini, Era mengaku telah mendapat ratusan pesanan ketupat matang.

Ia bahkan tak menampik jika pesanannya terus bertambah seiring mendekatnya Hari Raya.

Harga ketupat siap santap yang dijual pun memiliki nominal beragam. Paling murah ada di angka Rp 4.000 dan termahal Rp 7.000.

Harga ketupat itu bervariasi karena ditentukan dari besar kecilnya ukuran. Semakin besar ukuran ketupat, maka harganya ikut melonjak.

"Kemarin saya sudah masak 300 ketupat matang, tetapi ternyata kurang. Saya akhirnya beli janur ketupat lagi di pasar," tutur dia.

Baca juga: Resep Ketupat Rice Cooker, Matang Sempurna dan Hemat Uang Gas 

Kendati demikian, Era mengungkap usahanya tidak semulus Lebaran edisi sebelumnya.

Walau mendapat ratusan pesanan, jumlah ketupat matang yang dipesan masih kalah jumlah dengan rekor pesanan yang diperoleh tahun lalu.

Era mengungkap banyaknya penjual ketupat matang menjadi tantangan terbesarnya dalam menjajakan dagangannya di musim Lebaran tahun ini.

Selain itu, banyaknya pemudik yang kini pulang ke kampung halaman turut menjadi faktor lain menurunnya pesanan ketupat matang.

"Boleh dibilang ada faktor pemudik yang lebih banyak tahun ini dan tahun ini lebih banyak pesaingnya. Soalnya banyak orang usaha ketupat matang," beber dia.

"Namun karena ini usaha sampingan, saya sebenarnya tetap bersyukur berapa pun pesanan yang masuk," tutup Era.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com