JAKARTA, KOMPAS.com - Idul Fitri 1444 Hijriah tinggal menghitung hari. Sejumlah pedagang musiman yang menjual kulit ketupat tampak menjajakan dagangannya di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Pantauan Kompas.com pada Kamis (20/4/2023), ada belasan pedagang yang menjual kulit ketupat di sepanjang Jalan Raya Jagakarsa.
Salah satunya Wandi (37). Ia mengaku mulai menjajakan dagangannya sejak dua hari lalu. Wandi menjual kulit ketupat siap pakai dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per buah.
"Saya jualnya per satu ikat. Satu ikat itu isinya 10 buah. Jadi harganya ada yang Rp 10.000 dan Rp 15.000," ujar dia.
Baca juga: Ada Mudik Gratis, Sopir Bus di Terminal Kalideres: Penumpang Jadi Berkurang
Namun, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli itu mengaku omzet penjualan tahun ini tidak sebaik Lebaran sebelumnya.
Meski Wandi berjualan selama 24 jam, pembeli yang datang tidak sebanyak yang diperkirakan.
"Sebenarnya enggak terlalu ramai kayak dulu pembelinya, sekarang sepi. Lebih ramai tahun kemarin, kayaknya tahun ini banyak yang mudik, jadi sepi," tutur dia.
Baca juga: Cerita Warga Antre 3 Jam sampai Bolak-balik demi Beli Daging Murah di Toko GDC Depok
Hal senada juga diutarakan oleh Fachrudin (45). Pria yang telah berjualan kulit ketupat selama satu dekade itu mengaku, pembeli tahun ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Meski suasana Pasar Lenteng Agung cenderung ramai, tetapi Fachrudin mengungkapkan, tidak banyak pembeli yang menghampiri dagangannya.
"Sejujurnya pengunjung banyak, tapi enggak ada yang beli kulit ketupat. Secara omzet juga bagusan tahun lalu. Saya enggak tahu sih penyebabnya apa," ungkap Fachrudin.
Fachrudin bercerita, sehari-hari ia bekerja sebagai pedagang siomay dan batagor di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Khusus musim Lebaran, ia memilih mengambil libur agar lebih dekat dengan keluarganya di rumah.
"Saya jualan di musim Lebaran Haji dan Lebaran Idul Fitri saja. Selebihnya saya jualan makanan di daerah Puncak. Namun, memang omzetnya tidak sesuai yang diperkirakan. Benar-benar turun tahun ini," tutur Fachrudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.