Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Fasilitas di Terminal Pulo Gebang untuk Pemudik, Ada "Playground" dan Penginapan

Kompas.com - 20/04/2023, 14:46 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, menjadi salah satu tempat keberangkatan masyarakat pada masa mudik Lebaran 2023.

Pengelola Terminal Pulo Gebang menyediakan beberapa fasilitas demi kenyamanan para pemudik yang berangkat dari terminal ini.

Pantauan langsung Kompas.com di lokasi, Kamis (20/4/2023), terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh pihak terminal, salah satunya fasilitas layanan kesehatan bagi sopir bus.

Selain itu, ada juga playground untuk anak di bagian ruang tunggu keberangkatan terminal ini. Di playground tersebut ada perosotan, beberapa meja dan kursi kecil, dan mainan kuda goyang.

Baca juga: Pemudik Manfaatkan Fasilitas Penginapan di Terminal Pulogebang, Tarifnya Hanya Rp 15.000

Hiburan musik Gambang Kromong untuk para pemudik di Terminal Pulogebang, Kamis (20/4/2023)KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL Hiburan musik Gambang Kromong untuk para pemudik di Terminal Pulogebang, Kamis (20/4/2023)
Terlihat juga pergelaran musik gambang kromong yang digelar oleh pengelola di ruang tunggu Terminal Pulo Gebang.

"Ada fasilitas penginapan, bagi penumpang yang datang terlalu cepat atau kemalaman dari daerah bisa menginap di sini," ujar Komandan Regu II Terminal Terpadu Pulo Gebang Anwar Mansyur saat ditemui di lokasi, Kamis.

Sementara itu, kata Anwar, di fasilitas kesehatan, para pengemudi bus bisa dicek tensi dan cek urine sebelum berangkat.

"Kedua, fasilitas kesehatan untuk para pengemudi yang belum berangkat, bisa kami cek urinenya," kata dia.

Baca juga: Imbas Tol Japek Macet, Bus Pemudik dari Terminal Pulo Gebang Telat Berangkat

Selain itu, Anwar mengatakan, ada juga fasilitas ramp check atau cek kelayakan jalan bus yang mengangkut pemudik.

"Ada juga ramp check untuk bus, dalam hal ini bus dicek untuk layak diberangkatkan," lanjut dia.

Posko Sahabat Perempuan dan Anak atau Sapa, bertujuan untuk menerima pengaduan tindak kekerasan kepada Perempuan dan Anak di area Terminal Pulogebang, Kamis (20/4/2023).KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL Posko Sahabat Perempuan dan Anak atau Sapa, bertujuan untuk menerima pengaduan tindak kekerasan kepada Perempuan dan Anak di area Terminal Pulogebang, Kamis (20/4/2023).
Anwar menuturkan, pihaknya juga menyediakan Posko Sahabat Perempuan dan Anak atau "Sapa". Posko ini bertujuan untuk menerima pengaduan apabila ada tindak kekerasan di area Terminal Pulo Gebang.

Baca juga: H-2 Jelang Lebaran, Terminal Pulogebang Dipadati Pemudik

Sejauh ini, belum ada penumpang yang mengadukan kekerasan kepada perempuan dan anak di kawasan ini.

"Sampai saat ini kami belum menerima laporan ya, karena alhamdulillah di Terminal Pulo Gebang cukup aman dan nyaman," tutur Anwar.

Ia menambahkan, jika ada yang melaporkan tindak kekerasan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

"Kami bekerja sama dengan Dinas Perempuan dan Anak, mungkin akan ditindaklanjuti pihak tersebut dan yang terkait ya. Kami hanya menampung laporan," ujar Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com