Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pedagang Beduk Raup Cuan Lebih Saat Awal Pandemi, Kini Kondisinya Berbeda...

Kompas.com - 20/04/2023, 17:12 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang beduk bernama Ari (58) mengaku mendapat lebih banyak keuntungan saat warga Jakarta tidak mudik selama dua tahun lalu.

“Mendingan tahun-tahun lalu, lebih enak waktu Covid (masa pandemi). Lebih ramai, karena orang-orang pada enggak pulang mudik,” kata Ari saat diwawancarai Kompas.com di lapaknya di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/4/2023).

Pria yang telah berjualan beduk sejak 1980 ini mengaku dapat menjual sebanyak lima sampai enam beduk per hari. Bahkan, di awal pandemi Covd-19 melanda Jakarta, dia pernah menjual hingga 10 beduk sehari.

Baca juga: Mengenal Syarif, Bocah 8 Tahun yang Pandu Pengunjung Saksikan Gerhana Matahari di TIM

Dia mengatakan, pada masa itu dia bisa menjual beduk hingga lebih dari 100.

“Tahun ini kejual paling sekitar 25,” tutur dia.

Untuk satu beduk berdiameter 70 cm, Ari membanderolnya seharga Rp 550.000.

“Kadang saya bolehin (pelanggan) tawar, tergantung orangnya,” ujar Ari.

Beduk yang dijualnya sendiri cukup bervariasi, ada yang terbuat dari tong, ada yang terbuat dari kayu.

“Kalau yang dari kayu harganya bisa sampai Rp 8 juta,” kata dia.

Baca juga: Satpam Kompleks Ini Pilih Mudik saat Tahun Baru Islam, tapi Tetap Dicari Keluarga saat Lebaran

Saat Kompas.com mampir ke lapak Ari, di waktu bersamaan datang lah seorang pelanggan yang mencari beduk kayu. Proses tawar-menawar pun terjadi di antara mereka.

Melalui proses negosiasi tersebut, Ari berharap bisa memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Sebagai informasi, pada Ramadhan tahun ini lapak beduk Ari buka hingga 22 April 2023 di trotoar jalan depan Yayasan Waqaf Said Naum, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dari pukul 10.00 WIB hingga sekitar 16.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com