JAKARTA, KOMPAS.com - Firman (35) dan Ike (49), dua orang tunanetra, siap memijat gratis para pemudik yang berangkat dari Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
Keduanya melayani pijat untuk para pemudik di posko kesehatan yang difasilitasi oleh Baznas Bazis DKI Jakarta di terminal ini.
Teknik pijat refleksi, punggung, bahkan keseleo pun bisa dilakukan oleh Ike dan Firman.
Baca juga: Beda Sikap Polda Metro Jaya dan Heru Budi soal Konvoi Saat Malam Takbiran…
Keduanya lulusan dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN), Cawang, Jakarta Timur, yang belajar banyak teori kesehatan selama bersekolah.
Selain itu, mereka juga mendapatkan ijazah dan sertifikat memijit untuk tunanetra.
"Saya dari 2013 sekolah panti, setelah lulus mendapatkan ijazah pijat, dan pegang pasien," ujar Ike saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis (20/4/2023).
Keduanya sudah melayani pemudik sejak 18 April 2023 di Terminal Pulogebang. Mereka akan terus melayani pemudik sampai setelah hari Lebaran.
"Sudah banyak pemudik yang saya pijat. Karena kan sudah tiga hari dari tanggal 18 kemarin," kata Ike.
Baca juga: Masjid Agung Al-Azhar Siap Tampung 15.000 Jemaah, Shalat Idul Fitri Digelar Sabtu
"Ada datanya, berapa orang yang sudah pijat. Lupa juga saya," sahut Firman.
Menurut mereka, keluhan paling banyak untuk para pemudik yakni sakit pinggang dan pegal-pegal.
"Pegel-pegel biasa lah. Tapi pinggang rata-rata penyakitnya," ujar Firman.
Mereka melayani pijat untuk semua umur pemudik.
Namun, kebanyakan pelanggan yang mereka layani sudah berumur dewasa. Rata-rata pemudik yang datang ke mereka mengeluhkan sakit pinggang.
Baca juga: Kadishub DKI Pastikan ETLE Baru di 70 Titik di Jakarta Dipasang Tahun Ini
"Iya semua usia. Tapi kebanyakan orang dewasa. Sakitnya rata-rata di pinggang, punggung, dan pundak," kata Firman.
Ike dan Firman mengaku baru bergabung bersama Baznas Bazis untuk memijat para pemudik pada tahun ini.