JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua dari anak-anak korban kebakaran di kawasan Tembok Bolong, Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku bingung lantaran belum mendapat bantuan alat-alat sekolah.
Padahal, kegiatan sekolah anak-anak akan usai libur Lebaran akan kembali berlangsung pada Selasa (2/5/2023) mendatang.
Salah satu korban kebakaran, Arsiah (53), mengaku kedua anaknya yang duduk di bangku SD kelas tiga dan SMK kelas dua belum punya kelengkapan untuk sekolah.
Ia baru mendapatkan satu pasang seragam putih merah untuk anaknya yang masih SD. Sedangkan kakaknya yang sudah SMK belum mendapatkan seragam maupun bantuan lainnya.
"Belum ada. Makanya bingung tadi ada pengumuman di group Whatsapp sekolah kalau Selasa besok sudah masuk, waduh saya bingung gimana masuknya ini karena barang-barang sekolahnya enggak ada," ujar Arsiah saat ditemui di Posko Pengungsian RW 022 Penjaringan, Jumat (28/4/2023).
"Kemarin hanya dapat satu pasang baju putih celana merah," tambah dia.
Bahkan, bantuan seperti buku, alat tulis, dan juga sepatu masih belum ada yang distribusikan kepadanya.
Ia pun merasa khawatir anaknya tidak bisa masuk sekolah pada Selasa besok.
"Sepatu semua enggak ada, buku juga enggak ada, alat tulis enggak ada," kata Arsiah.
Arsiah hingga saat ini masih belum mengetahui kapan bantuan untuk sekolah anaknya didistribusikan.
Pihak sekolah dari kedua anaknya juga masih belum memberikan respon terkait bantuan kepada anak-anaknya.
Menurut dia, kebutuhan sekolah anaknya sangatlah banyak. Salah satunya, seragam pramuka, alat tulis, buku, tas, sepatu, topi, dan lainnya.
"Belum ada kabar, sekolahnya juga belum ada info soal bantuan," ungkap dia.
"Yang dibutuhkan banyak, belum baju pramuka, sepatu, peralatan alat tulis. Buku juga belum dikasih," papar dia.
Arsiah juga sudah mengabarkan kepada pihak sekolah bahwa keluarga mereka dirundung musibah kebakaran. Namun, pihak sekolah belum memberikan informasi apapun.