JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menegaskan, pengeroyokan empat pemuda di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, bukan dilatarbelakangi persoalan wanita.
Sebagai informasi, empat pemuda yang menjadi korban pengeroyokan itu berinisial ANB, MF, MP, dan RP. Sedangkan, pelaku pengeroyokan berinisial AR (17) dan AP (22).
Korban dan pelaku merupakan warga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, dan saling mengenal satu sama lainnya.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol M Probandono Bobby Danuardi mengungkapkan, pengeroyokan terjadi karena pelaku AR tersinggung dengan perkataan korban MP.
MP disebut memberikan pernyataan tentang AR kepada teman wanitanya.
Perkataan itu ternyata sampai di telinga AP sehingga dia tersinggung.
"Motif awalnya karena ketersinggungan. Ada kata-kata MP yang menurut AR menyinggung perasaannya," kata Bobby sata konferensi pers di Mapolsek Penjaringan, Jumat (28/4/2023).
Baca juga: 4 Pria di Penjaringan Jakarta Utara Ditusuk 2 Pemuda, Satu Korban Tewas
Kendati demikian, Bobby enggan menjelaskan secara rinci muatan perkataan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa pengeroyokan itu bukan karena persoalan wanita.
"Mungkin dikatain, yang membuat AR tersinggung. Yang pasti bukan permasalahan wanita," ucap Bobby.
Adapun insiden pengeroyokan itu terjadi di dekat PT Koja, Jalan Muara Baru Ujung, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (24/4/2023).
Pengeroyokan itu mengakibatkan ANB tewas setelah menderita luka tusuk di badannya.
Pengeroyokan bermula ketika AR yang tengah melintas di lampu merah Jembatan Tiga, melihat MP bersama RP.
Saat itu, AR langsung menegur dan menantang MP untuk berduel di sekitar PT Koja.
"AR dan MP sepakat untuk berkelahi," kata Bobby.
Baca juga: Keroyok Karyawan Cuci Mobil, 5 Pria Ditangkap di Ciledug
Rupanya, AR menghubungi temannya, AP, dengan maksud meminta dibawakan badik untuk menghajar mereka.