Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Sulit Diatur, Seekor Monyet Dibanting Pria di Sunter Jaya

Kompas.com - 02/05/2023, 18:45 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria tengah membanting seekor monyet di pinggir jalan.

Berdasarkan unggahan di akun Instagram @jakartaanimalaidnetwork, pria yang diduga merupakan pemilik monyet tersebut tiba-tiba membanting hewan primata itu di depan umum.

Direktur Jakarta Animal Aid Network Benfica membenarkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi di kawasan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (30/4/2023).

“Soal topeng monyet dibanting, kami dapat laporan itu dua hari yang lalu,” kata Benfica saat ditemui di kawasan Sunter Jaya, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Identitas Pelaku Penembakan Kantor MUI: Mustopa NR, Warga Lampung

Saat ini, Benfica tengah bekerja sama dengan aparat terkait untuk memburu pelaku dan menindaklanjuti penganiayaan tersebut ke ranah hukum.

“Kami sudah melaporkan ke instansi terkait untuk menangani kasus tersebut,” tutur Benfica.

Pria yang akrab disapa Iben itu menjelaskan, ada beberapa dugaan penyebab pelaku membanting monyet ini.

“Karena memang ini sering terjadi. Mungkin monyet sulit diatur, karena memang kalau dilihat dari monyetnya itu, sudah termasuk monyet dewasa. Karena memang itu sudah sulit diatur untuk melakukan adegan topeng monyet,” ungkap Iben.

Baca juga: Kronologi Investasi Bodong di Bekasi, Dimulai dari Iming-iming Keuntungan Besar

Karena diduga sulit diatur, Iben mengatakan, pelaku akhirnya membanting monyet tersebut.

Iben juga menduga, aksi tersebut dilakukan bukan hanya satu kali. Pasalnya, menurut Iben, kegiatan pertunjukan topeng monyet identik dengan kekejaman.

“Mulai dari kandang, mereka perlakukan seperti kandang yang sempit dan kotor. Apalagi pelatihan. Pelatihannya itu sangat kejam sekali. Terus mereka (monyet) juga harus keliling dengan cuaca yang panas atau hujan. Mereka selalu kepanasan atau kehujanan. Belum juga polusi dari knalpot dan sebagainya,” kata Iben.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com