JAKARTA, KOMPAS.com - Pria bernama Mustopa (60) menemui ajalnya setelah melakukan aksi teror penembakan yang mengejutkan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (2/5/2023).
Mustopa nekat melakukan penembakan itu setelah gagal bertemu dengan pimpinan MUI dan malah tertahan di meja resepsionis.
Mulanya Mustopa berhasil ditangkap hidup-hidup. Dia kemudian pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng.
Namun, ia dinyatakan meninggal dunia saat diperiksa oleh dokter. Penyebab kematiannya belum diketahui sampai saat ini. Sementara itu, jasadnya langsung dibawa ke RS Polri di Kramatjati.
Baca juga: Misteri Sosok Pelaku Penembakan Kantor MUI yang Mengaku Wakil Nabi...
Jenazah Mustopa tiba di RS Polri Kramatjati sekitar pukul 14.00 WIB.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa, jenazah langsung dibawa ke area Gedung Instalasi Kedokteran Forensik.
Jenazah dibawa oleh pihak Polsek Menteng yang didampingi oleh Jatanras Polda Metro Jaya.
Jasad tidak diangkut menggunakan kantong jenazah saat dibawa ke ruang instalasi forensik.
Ia dibawa menggunakan kasur dorong dan ditutupi selimut tebal berwarna merah muda.
Setibanya di ruang instalasi forensik, jenazah langsung diarahkan menuju ruangan lain untuk proses otopsi.
Inafis Polda Metro Jaya mendatangi RS Polri Kramatjati untuk mencocokkan identitas jenazah pelaku penembakan Kantor Pusat MUI.
Baca juga: Polisi Belum Dapat Pastikan Penyebab Kematian Pelaku Penembakan Kantor MUI
Tim Inafis tiba sekitar pukul 16.00 WIB.
"Tadi Inafis Polda Metro Jaya ke sini untuk mencocokkan identitas korban, apakah sesuai dengan yang tertera di KTP atau tidak," ucap Karumkit Bhayangkara Polri Brigjen Pol Hariyanto di lokasi, Selasa.
Menurut Hariyanto, proses itu diperlukan untuk melakukan otopsi atau pemeriksaan terhadap jenazah.
Setelah pencocokan identitas selesai, otopsi langsung dilakukan lantaran permintaan tertulis dari penyidik sudah diterima pihak rumah sakit.