TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dua tahun sudah Jalan Raya Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan, tergenang air pembuangan atau biasa disebut warga sekitar sebagai air comberan.
Seorang warga bernama Teguh bercerita tentang genangan air comberan yang baru disedot Pemerintah Kota Tangsel kemarin, Selasa (3/5/2023).
"Waduh ini sudah lama begini, dua tahun ada kali. Selama ini cuma sedot, sudah berkali-kali dilakuin itu," kata Teguh (48) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (3/5/2023).
Sebagai warga yang sering melewati jalan tersebut, Teguh merasa sudah cukup sering mengeluh seperti halnya warga lain.
Baca juga: Jalan Raya Ceger Tergenang Air Comberan, Pengendara Motor Naik ke Trotoar
Sebagai bentuk protes, warga setempat memasang banner bertuliskan "Awas, ada genangan air comberan. Airnya kotor atau najis. Kulit bisa gatal-gatal".
"Geli saya juga kena airnya, warga kan ngeluh takut kena penyakit makanya itu ada tulisan (banner) protes kan," ujar dia.
Hal yang paling mengesalkan bagi Teguh ialah ketika dia akan berangkat untuk menunaikan shalat Jumat.
"Saya saja sampai pindah Masjid kalau mau shalat Jumat, enggak mau lewat sini, takut kecipratan, kadang-kadang kalau macet kan kaki kita turun mau enggak mau," kata dia dengan wajah jengkel.
Baca juga: Ada Genangan Air di Jalan Metro Pondok Indah, Lurah: Sudah Hampir 1 Bulan
Menurut Teguh, penyedotan air bukan menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi genangan air di Jalan Raya Ceger yang berada di cekungan itu.
Pasalnya, kata Teguh, air limbah rumah tangga warga dari Barat dan Timur akan mengalir ke jalan tersebut setiap hari.
"Kalau sudah kayak gini mah enggak bakal surut, enggak bakal bisa. Semakin hari ya semakin banyak airnya karena kan ini pembuangan, warga mandi kan nanti sore juga naik lagi, besok gitu lagi," ujarnya.
Teguh berharap dengan terangkatnya berita soal genangan air di media, Pemkot Tangsel bakal menuntaskan permasalahan tersebut.
"Siapa tahu dengan diangkat media ini mereka dengar masukan kan, kami penginnya kering (jalanan) jangan seperti ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.