TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tiamah (61), salah satu korban yang selamat pada tragedi kecelakaan bus maut di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, saat ini tengah dirawat di RSU Tangerang Selatan (Tangsel).
Ia mengalami patah tulang di bagian tangan kirinya setelah kejadian naas tersebut.
Tiamah merasa bersyukur biaya pengobatannya ditanggung oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
"Saya dengar iya ditanggung semua fasilitas pembayaran di sini sama Pemerintah. Saya merasa bersyukur Alhamdulillah," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Senin (8/5/2023).
Ia pun mengatakan, tangan kirinya yang mengalami patah tulang akan dioperasi oleh tim dokter RSU Tangsel.
Saat ini, ia sedang menunggu untuk proses operasi, dan diberikan penanganan awal oleh pihak rumah sakit.
"Iya tangan saya yang patah mau dioperasi nanti. Cuma lagi menunggu dulu saya ini," jelas dia.
Total, ada sebanyak 11 korban luka berat dari tragedi kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, yang telah tiba di Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan (RSU Tangsel), pada Senin (8/5/2023) pagi sekitar pukul 06.40 WIB.
Para korban langsung menjalani perawatan.
Baca juga: Kesaksian Korban Kecelakaan Bus Peziarah di Tegal: Saya Tidur, lalu Bus Terperosok dan Terguling
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, keluarga korban kecelakaan tidak perlu memikirkan biaya perawatan rumah sakit.
Benyamin mengatakan, terdapat dua rumah sakit yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) untuk merawat korban kecelakaan.
Kedua rumah sakit tersebut adalah RSU Tangsel dan RS Serpong Utara.
"Ada dua rumah sakit yang kami siapkan. Yang luka berat dirawat di RSU Tangerang Selatan. Jumlahnya kira-kira ada 11 orang. Lalu sisanya cedera ringan ditangani di rumah sakit Serpong Utara. Di sini (RSU Tangsel) tentunya hasil diagnosa rumah sakit Tegal dan akan ditindaklanjuti di RSU Tangerang Selatan," ujarnya.
Baca juga: Saribin, Korban Tewas Kedua Bus di Guci Tegal, Diduga Alami Pendarahan di Kepala
Benyamin menambahkan, pihaknya akan menanggung biaya pengobatan, termasuk memberikan santunan kepada pihak keluarga korban tewas.
"Untuk biaya, kami Pemkot akan menanggung semua biaya dengan berkoordinasi dengan Bupati dan Pak Direktur rumah sakit. Yang meninggal juga dari Jasa Raharja dan dari kami juga ada santunan untuk keluarga," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.