Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Korban Kecelakaan Bus Peziarah di Tegal: Saya Tidur, lalu Bus Terperosok dan Terguling

Kompas.com - 08/05/2023, 15:04 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kahoy Amirudin (58), korban selamat dari kecelakaan bus peziarah di Tegal, Jawa Tengah, memberikan kesaksian saat peristiwa naas itu terjadi.

Kahoy, yang saat ini dirawat di RSUD Serpong Utara, diberikan izin untuk diwawancarai. Ia menjelaskan, peristiwa terjadi begitu cepat.

Saat itu, Kahoy mengaku sedang tertidur karena kelelahan kurang istirahat selama ziarah.

"Saya tidur di dalam bus itu, tahu-tahu mobil gelosor (terperosok) saya ingatnya sudah beledak-beleduk (terguling)," kata Kahoy saat ditemui di ruang perawatannya di RSUD Serpong Utara, Senin (8/5/2023).

Baca juga: 11 Korban Kecelakaan Bus Tegal Dirujuk ke RSU Tangerang Selatan, Mayoritas Patah Tulang

Kahoy mengatakan, saat itu dia ingat bus tengah diparkir dan dia duduk di kursi belakang.

"Saya lagi tidur, duduk di kursi belakang, kursi keempat atau ketiga deh tuh dari belakang, orang ngantuk jadi saya tiduran," kata dia.

Kahoy terbangun dan menyadari bus yang ditumpanginya terperosok ke dasar sungai saat terguling.

"Gelosor sama guling-guling, sudah beledak beleduk langsung (terperosok ke sungai)," kata Kahoy.

Setelah bus terjatuh, Kahoy berusaha mencari jalan keluar sendiri. Dia melihat korban lainnya dalam kondisi cukup parah.

Baca juga: Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal Dirawat di RSU Tangsel, Wali Kota Benyamin: Tak Perlu Pikirkan Biaya

"Saya keluar (sendiri) sempat saya narik-narik orang yang di air, takutnya orang tenggelam, saya minta tolong gitu, ditolong sama orang yang di atas itu banyak," kata dia.

Akibat kecelakaan itu, Kahoy mengalami luka sobek di bagian kening, luka memar di samping dan belakang pinggang.

Sementara istri Kahoy yang juga ikut dalam kegiatan ziarah itu mengalami patah tulang dan tengah ditawat di RS Pamulang.

"Saya berangkat bareng istri. Istri saya kondisinya ini (luka) di kaki, digips kayaknya," ujarnya.

Kahoy mengaku kondisinya sekarang sudah makin membaik meskipun harus mendapat jahitan di keningnya.

"Kondisi saya sudah membaik, ini saya diikat di punggung belakang memar, sama di sini benturan, jidat saya berapa ya jahitannya lima kalau enggak salah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com