JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengeklaim, tidak ada aksi tawuran antar-warga di Manggarai, Tebet, sepanjang bulan Ramadhan 2023.
"Untuk Manggarai, saat bulan Ramadhan kemarin tidak terdengar tawuran," ujar Munjirin di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2023).
Menurut Munjirin, tawuran warga di Manggarai dapat diredam setelah adanya patroli secara berkala yang dilakukan oleh tiga pilar, yakni Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
"Alhamdulillah, sudah terjaga karena ada tiga pilar, TNI, Polri dan tingkat pemda. Alhamdulillah tidak ada tawuran kemarin bulan puasa di wilayah Manggarai," ucap Munjirin.
Baca juga: Tawuran di Manggarai Pecah, Puluhan Remaja Tembaki Warga dengan Kembang Api
Munjirin mengatakan, pencegahan tawuran di Manggarai terus dilakukan oleh unsur polisi, TNI, dan Satpol PP dengan berpatroli ke permukiman warga.
"Mitigasi terus kami tingkatkan, kami gabung dengan TNI dan Polri. Kami lebih banyak ke pembinaan agar pemuda bisa ada aktivitas yang lebih positif," kata Munjirin.
"Satpol PP di kelurahan dan Satpol PP di kecamatan ada secara mobile mereka berputar terus," sambung dia.
Namun, aksi tawuran sebenarnya terjadi di Manggarai pada Sabtu (15/4/2023) sekitar pukul 18.22 WIB atau sepekan sebelum Lebaran.
Baca juga: Terjebak di Lift Gedung Pakuwon Tower Selama 2,5 Jam, Seorang Pekerja Alami Trauma
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengungkapkan, tawuran dipicu oleh sekelompok remaja yang melepaskan petasan kembang api ke arah warga setempat.
"Puluhan remaja yang sedang konvoi menggunakan roda dua tiba-tiba mengarahkan petasan ke arah warga Manggarai RW 05. Hal itu mengakibatkan masyarakat setempat marah dan tidak terima," ungkap Ade Ary, Minggu (16/4/2023) dini hari.
Warga mencoba membubarkan massa remaja yang berjumlah sekitar 50 orang.
Dalam video viral di jagat maya, warga berusaha membubarkan massa menggunakan berbagai benda di sekitar mereka, salah satunya kayu bambu.
Baca juga: Derita Remaja Perempuan di Kebon Jeruk, Diculik dan Diperkosa Tiga Pria secara Bergilir...
Sementara itu, warga lain yang telah naik darah turut melemparkan benda-benda tumpul sebagai balasan.
"Personel Polsek Tebet dan Polsek Setiabudi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) beberapa menit setelah tawuran pecah. Aparat juga berhasil membubarkan massa delapan menit setelahnya, yakni pada 18.30 WIB," ungkap Ade Ary.
Usai kerusuhan reda, dua pelajar berinisial MAH (17) dan ASM (18) yang diduga menjadi pemantik insiden tersebut ditangkap Polsek Tebet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.