Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan "Like" dan "Subscribe" YouTube, Korban Baru Sadar Setelah Berkali-kali Deposit Jutaan Rupiah

Kompas.com - 09/05/2023, 15:59 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - SNA (29), seorang perempuan yang mengikuti pekerjaan paruh waktu secara online, ternyata baru sadar terkena tipu setelah beberapa kali mengeluarkan sejumlah uang.

Sebagai informasi, SNA merupakan korban penipuan pekerjaan untuk menyelesaikan tugas menyukai (like) konten dan berlangganan (subscribe) akun YouTube tertentu.

Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Elni Fitri mengatakan, korban mengalami kerugian sebesar Rp 21 juta.

Uang tersebut merupakan uang deposit yang korban keluarkan secara bertahap agar mendapatkan komisi setelah menyelesaikan tugas yang diberikan pelaku.

Baca juga: Dijanjikan Komisi dengan Like dan Subscribe Akun YouTube, Korban Tertipu Rp 21 Juta

Pasalnya, setiap besaran uang deposit yang dikeluarkan untuk melanjutkan tugasnya, korban bakal mendapatkan reward sebesar 20 persen.

Pertama, SNA mengeluarkan uang deposit sebesar Rp 2.558.000. Namun, korban justru kembali diminta untuk deposit setelah dimasukkan ke dalam grup Telegram.

"Terlapor menjanjikan bahwa komisi baru bisa dicairkan ketika korban kembali mengerjakan tugas berikutnya," kata Fitri saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).

Kemudian, korban kembali mengeluarkan uang uang jaminan sebesar Rp 3.700.000, yang telah ditentukan pelaku.

Namun, lagi-lagi uang reward yang seharusnya didapatkan korban tak kunjung ditransfer oleh pelaku.

Baca juga: Vonis Seumur Hidup Teddy Minahasa Disambut Sorakan Kecewa Penonton Sidang

Lebih lanjut, Fitri mengatakan, pelaku justru meminta korban kembali mengeluarkan uang deposit sebesar Rp 14.700.000 untuk mencairkan dana tersebut.

"Korban deposit dan mengerjakan tugas, tapi komisi yang dijanjikan pun masih belum bisa dicairkan oleh korban," ucap Fitri.

Setelah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah, Fitri mengatakan, korban baru menyadari bahwa dirinya ditipu.

Terlebih lagi, saat itu pelaku juga kembali meminta korban untuk mengeluarkan minimal deposit sebesar Rp 30 juta.

"Saat itu, korban baru sadar bahwa sudah menjadi korban penipuan sehingga mendatangi Polres Metro Depok untuk membuat laporan polisi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com