JAKARTA, KOMPAS.com - Herman (65) adalah seorang warga biasa yang kesehariannya menjaga perlintasan sebidang kereta api (KA) depan ITC Roxy Mas, Jalan Kyai Tapa, Gambir, Jakarta Pusat.
Di depan rel tanpa penjaga itu, dia membantu warga yang hendak menyeberang agar sampai dengan selamat.
“Hati-hati, ya. Awas jangan meleng. Hati-hati. Awas tersandung,” begitu kata Herman saat mengawal.
Saat dihampiri oleh Kompas.com, Herman mengangkat ujung celananya dan menunjukkan beberapa luka di tungkai kakinya.
“Saya (pernah) selamatkan lebih dari 50 orang, Pengorbanannya ini,” kata dia sambil menunjuk kakinya, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Cerita Korban Penipuan Modus “Like-Follow-Subscribe” yang Rugi Puluhan Juta Rupiah…
Acap kali, ada orang yang hendak menyeberang dan dihalangi oleh Herman.
Namun, mereka tetap menerobos hingga nyaris tertabrak kereta yang melintas.
Herman pun dengan sigap menarik orang itu dan menyelamatkannya.
“Kalau enggak ditolongin, mati dia,” lanjut Herman.
Meski begitu, dia mengaku pernah beberapa kali diancam oleh orang-orang yang tidak sabar untuk menyeberang.
“Sampai saya diancam padahal saya nyelametin dia, ada kereta dua, nih. Tapi biarin saya mah, biarin,” ujar Herman.
Beberapa orang yang pernah mengancam itu mengklaim telah paham kawasan rel, sehingga menolak bantuan dari Herman.
“Saya bilang, ‘Pak, kereta. Awas kereta’. Dia balas ‘Santai aja, enggak usah ke mari (sini)’. Digituin sama dia,” tutur pria kelahiran 1958 itu.
“Yang sok jago banyak, ‘Gue udah lama di mari. Enggak usah dibilangin sama lu’,” lanjut dia menirukan pernyataan orang-orang yang mencacinya.
Pendapatan tidak menentu