JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 39 adegan diperagakan oleh pelaku pembunuhan pemilik Hotel Assirot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Direskrimum Polda Metro Jaya, Senin (22/5/2023).
Pelaku berinisial FN dan SD membunuh bosnya, Naima S Bachdim (62), secara terencana. Proses rekonstruksi juga dihadiri oleh anggota keluarga korban.
FN dan SD mulanya memperagakan aksi sadisnya dengan menyiapkan tali hingga lakban. Pelaku FN memperagakan saat memukul leher bagian belakang korban.
Baca juga: ART Berniat Bunuh Bos Hotel Assirot dengan Racun Tikus, Batal karena Anggap Lebih Cepat Pakai Tali
Menerima pukulan itu, Naima lantas tersungkur ke lantai.
Setelah korban terjatuh, FN menindih tubuhnya sementara SD melakban mulut Naima. Keduanya secara bersama-sama melilit leher korban dengan tali hingga meninggal dunia.
Sementara itu, Kanit 2 Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula mengatakan, semua adegan diperagakan sesuai berita acara pemeriksaan (BAP).
"Enggak ada (tambahan adegan), semua sesuai dengan BAP yang disampaikan tersangka, dan saksi-saksi," jelas Eko.
Baca juga: Usai Membunuh, 2 ART Tutup Mata dan Mulut Bos Hotel Assirot dengan Lakban
Kini, FN dan SD telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Naima. Keduanya dijerat Pasal 340, 338, dan 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebelumnya diberitakan, Naima ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya yang juga dijadikan hotel pada Kamis (13/4/2023) dini hari.
Peristiwa ini diikuti dengan hilangnya mobil mewah sang pemilik hotel yang dicuri oleh pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, terdapat dua unit mobil milik korban Naima yang terparkir di lokasi kejadian.
Baca juga: 2 ART Pembunuh Bos Hotel Assirot Berbagi Peran, Ada yang Membekap dan Curi Harta Korban
Mobil Toyota Fortuner dan BMW tersebut hilang bersamaan dengan penemuan jasad Naima di hotel sekaligus kediamannya.
Jasad lansia tersebut pertama kali ditemukan oleh kerabatnya. Pihak keluarga mendatangi Hotel Assirot Resident usai ponsel Naima tak bisa dihubungi.
"Iya, ditemukan sudah tewas. Awalnya itu ada kerabat korban mencoba menghubungi, tapi tidak bisa. Terus dicek, pas ditemukan korban tergeletak di lantai," ujar Syahduddi.
"Lokasi itu dulunya indekos, kemudian diubah menjadi Hotel OYO. Cuma sekarang sudah enggak beroperasi karena ada surat edaran dari pemda bahwa izinnya tidak lengkap," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.