Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Lubang Menganga hingga Semak Liar di Trotoar Jalan Asia Afrika, Pemprov DKI Didesak Segera Perbaiki

Kompas.com - 24/05/2023, 09:56 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Trotoar di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, yang sederet dengan Mal Senayan City, kondisinya sangat memprihatinkan.

Beberapa batu konblok pada badan trotoar hilang entah ke mana dan akhirnya menyisakan lubang yang menganga.

Tidak hanya itu, tanaman liar juga dibiarkan tumbuh dengan bebas di sejumlah titik.

Akibatnya, trotoar dengan lebar hanya sekitar 1,5 meter itu terasa makin sempit.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menilai, seharusnya tidak ada lagi trotoar di sepanjang Jalan Asia Afrika yang rusak.

Sebab, DKI Jakarta bakal menjadi tuan rumah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

"Beberapa bulan lagi KTT ASEAN 2023 dihelat di Jakarta Convention Center (JCC). Seharusnya trotoar di kawasan Senayan, termasuk di Jalan Asia Afrika, mendapat perbaikan," ujar dia saat dihubungi, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Sulitnya Jalan Kaki di Trotoar Jalan Asia Afrika, Terganggu Pohon Bambu hingga Ojol

Menurut dia, semua fasilitas umum yang berada dalam radius satu kilometer dari lokasi acara KTT ASEAN 2023 wajib dibenahi.

Oleh karena itu, Koalisi Pejalan Kaki mendesak adanya perbaikan di Jalan Asia Afrika.

Alfred menilai trotoar di sepanjang Jalan Asia Afrika perlu mendapat perhatian serupa layaknya trotoar di Jalan Sudirman.

"Jangan hanya fokus di Jalan Sudirman, kenyataannya ada badan trotoar yang rusak di Jalan Asia Afrika. Kalau tamu negara sampai melihat, malu kita. Soalnya dekat sekali dengan venue pertemuan," tutur dia.

Baca juga: Pohon Bambu dan Semak Liar Bikin Sesak Trotoar Jalan Asia Afrika, Pejalan Kaki: Ngeri Ada Ular

Terlepas dari adanya KTT ASEAN 2023, Alfred mengaku pembenahan trotoar perlu dilakukan karena fasilitas ini digunakan oleh masyarakat setiap harinya.

Dengan kondisi yang layak, maka pejalan kaki tak perlu takut tersandung atau terjatuh ketika menggunakan trotoar Jalan Asia Afrika.

"Meski ada faktor perhelatan KTT ASEAN, tetapi yang paling utama kan para pengguna harian. Jadi perlu dibenahi karena itu kebutuhan dasar pejalan kaki," imbuh Alfred.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com