Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhtiar untuk Memperbaiki Kualitas Udara Jakarta

Kompas.com - 01/06/2023, 12:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara di Jakarta sangat mengkhawatirkan karena masuk ke dalam kategori tidak sehat.

Berdasarkan data dari IQAir pada 31 Mei 2023, indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 156, yang mana itu masuk kategori tidak sehat.

Kondisi ini perlu diwaspadai masyarakat karena dapat berdampak pada banyak masalah kesehatan, satu di antaranya memicu gangguan saluran pernapasan.

Karena itu, uji emisi secara berkala dan beralih ke transportasi publik adalah dua upaya yang efektif untuk memperbaiki kualitas udara di ibu kota.

Dengan tindakan lebih agresif, kedua upaya itu akan makin progresif menurunkan tingkat rata-rata tahunan PM 2,5 atau polutan yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikrometer.

Baca juga: Bicara Masalah Polusi, Komika Ryan Adriandhy Harap Kualitas Udara Jakarta Seperti Singapura

Dalam ringkasan eksekutif yang diterima Harian Kompas pada Selasa (30/5/2023) terkait rancangan induk pengendalian pencemaran udara DKI untuk 2030, teridentifikasi delapan langkah untuk pengurangan emisi.

Lima langkah terkait dengan sumber bergerak, sedangkan tiga langkah lain terkait dengan sumber area, termasuk permukiman, konstruksi, dan pembakaran sampah terbuka.

Hasil analisis menunjukkan, kepatuhan terhadap standar emisi dan peralihan ke transportasi umum adalah langkah paling efektif dalam mengurangi emisi untuk perbaikan kualitas PM 2,5 ambien dan meningkatkan kualitas udara secara umum.

Dalam peningkatan kualitas PM 2,5 ambien, langkah yang relevan dengan sumber bergerak dapat menghasilkan penurunan konsentrasi 0,5-5,7 mikrogram per meter kubik (µg/m³).

Sementara itu, langkah yang relevan dengan sumber area dapat menghasilkan penurunan 0,05-24 µg/m³ (rata-rata tahunan maksimum).

Konsentrasi rata-rata PM 2,5 di wilayah yang terpengaruh diperkirakan berada dalam kisaran 0,13-1,5 µg/m³ (Sumber bergerak) dan 0,01-0,7 (µg/m³) (sumber area).

Baca juga: Mudah-mudahan Warga Sadar, Uji Emisi Penting untuk Perbaikan Kualitas Udara Jakarta

Implementasi kolektif dari semua langkah diharapkan dapat mengurangi peningkatan konsentrasi PM 2,5 pada tahun 2030.

Namun, diperlukan tindakan lebih agresif untuk menurunkan tingkat rata-rata tahunan PM 2,5 di bawah standar kualitas udara ambien nasional yang sebesar 15 µg/m³.

Sebagai gambaran, data dari Nafas Indonesia menunjukkan kualitas udara di Jakarta mengalami perbaikan hanya pada Desember 2021 dalam kurun 14 September 2021-14 September 2022.

Pada bulan Desember, PM 2,5 menurun karena musim hujan. Akan tetapi, PM 2,5 kembali naik ketika memasuki musim kemarau (Juni-Juli 2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com