Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleksnya Penyebab Kemacetan di Condet Menurut Pengamat, Tak Luput dari Perubahan Fungsi Kawasan

Kompas.com - 09/06/2023, 08:04 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriyatna menilai, kemacetan yang kerap terjadi pada pagi hari di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, tak luput dari adanya peralihan fungsi kawasan.

Condet yang dulu merupakan kawasan cagar budaya, kini telah menjadi area padat penduduk.

"Dulu kawasan Condet itu untuk kawasan cagar budaya yang sebetulnya peruntukannya sebagai ruang terbuka hijau sebagian besar, tapi sekarang sudah menjadi kawasan padat penduduk, bangkitannya terlalu tinggi," kata Yayat kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Demi Atasi Macet, Mungkinkah Jalan Raya Condet Diperlebar?

Ditambah, kini Jalan Raya Condet juga menjadi jalan arteri bagi para pengendara dari Jalan Raya Bogor yang menuju Cililitan.

"Kan banyak orang menggunakan Jalan Raya Condet sebagai lintasan karena melihat kepadatan Jalan Raya Bogor," kata Yayat.

Jalan Condet yang awalnya hanya berfungsi sebagai jalan permukiman, kini harus menanggung banyaknya kendaraan dari segala arah.

"Jalannya itu jaringan jalan untuk permukiman sebetulnya, bukan jalan arteri sekunder, atau jalan arteri primernya, tapi bebannya itu menjadi beban jalan arteri karena bangkitannya udah terlalu tinggi," papar dia.

Baca juga: Lurah Batu Ampar Akui Ada Orangtua Bandel Turunkan Anak Sekolah di Pinggir Jalan, Bikin Jalan Raya Condet Macet

Belum lagi, sebagai kawasan permukiman, muncul fungsi pelayanan pendidikan lewat pembangunan sekolah-sekolah di Condet.

"Hambatan (macet) itu karena ada sekolah. Kenapa ada sekolah di situ? Karena lingkungan dulu memang permukiman ada fungsi pelayanan pendidikan di kawasan itu," tutur Yayat.

Maka, imbasnya muncul pula aktivitas antar jemput siswa menggunakan kendaraan pribadi, motor dan mobil.

"Jadi (sekarang) yang diperlukan adalah bagaimana mengatasi simpul kemacetan di gerbang sekolah," ujar dia.

Baca juga: Lurah Tak Pernah Dapat Keluhan soal Jalan Condet Macet: Mungkin Warga Sudah Terbiasa...

Maka saat ini, menurut Yayat, untuk mengantisipasi kemacetan akibat tingginya mobilitas di Jalan Raya Condet, petugas harus ditempatkan di titik-titik rawan.

"Intinya kalau kondisi seperti itu adalah penempatan petugas dan mencari tempat untuk ruang turun naik saat antar jemput siswa, karena sudah terjadi macetnya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com