Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Trotoar Baru Depok yang Katanya Futuristik dan "Instagrammable"...

Kompas.com - 09/06/2023, 15:34 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasaran, ingin tahu senyaman apa berjalan kaki di atas trotoar Jalan Margonda Raya, Depok usai revitalisasi, Kompas.com menjajalnya secara langsung.

Kompas.com turun di Stasiun Pondok Cina, dan tiba pukul 13.10, Jumat (9/6/2023).

Rupanya, langit Depok siang ini begitu terik. Berbekal sebuah payung, Kompas.com memulai perjalanan menyusuri trotoar yang berkonsep futuristik tersebut.

Baca juga: Ingin Percantik Trotoar Jalan Margonda, Tapi Lampu Penerangan Masih Minim, Wali Kota Depok: Kekurangan Biaya

Lebar trotoar sekitar tiga meter, cukup luas dan nyaman untuk para pejalan kaki. Trotoar juga telah dilengkapi jalur disabilitas.

Kendati begitu, sesekali Kompas.com mendapati sebagian trotoar dijadikan tempat mangkal ojek online.

Bahkan, saat berjalan santai, beberapa kali pula Kompas.com diklakson sepeda motor yang melintas melawan arah di atas trotoar.

Terus berjalan, Kompas.com melihat, ternyata cukup banyak warung makan di Jalan Margonda Raya yang tidak memiliki lahan parkir.

Hal ini membuat motor-motor di depannya terparkir anteng di badan trotoar.

Baca juga: Parkir Sembarangan di Margonda, Wanita Ini Protes Setelah Ban Mobilnya Digembok Petugas Dishub

Dinding warung-warung makan ini menempel langsung dengan area pejalan kaki.

Usai berjalan sekitar 500 meter, Kompas.com mulai mencari bangku jalan untuk istirahat sejenak.

Sayangnya, tak terlihat bangku jalan yang disebut jadi salah satu fasilitas trotoar ini usai direvitalisasi.

Kompas.com terus berjalan hingga tiba di Stasiun Universitas Indonesia. Tidak ada satu bangku pun yang terlihat.

Malah, sepanjang perjalanan dari Stasiun Pondok Cina menuju Stasiun Universitas Indonesia, yang paling banyak ditemukan adalah tiang-tiang beton berwarna abu-abu dengan tinggi sekitar 70 sentimeter (cm), berlogo Kota Depok Paricara Darma.

Baca juga: Kalau Trotoar Margonda Disalahgunakan Parkir Liar, Jangan Malah Dibuat Resmi...

Tiang ini terpancang kira-kira setiap dua sampai lima meter sekali, tersusun tiga tiang dalam satu baris, entah apa fungsinya.

Padahal, sebelumnya diberitakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok memastikan, penataan trotoar di Jalan Raya Margonda berkonsep futuristik dan Instagrammable.

Selain itu, kata Kepala Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty, nantinya di sepanjang trotoar itu dilengkapi dengan lampu penerangan jalan umum (PJU) serta bangku jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com