Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT: Sebelum Ada Tawuran, Gang Mayong Damai karena Saling Kenal...

Kompas.com - 11/06/2023, 21:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 004 RW 08 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Muhammad mengatakan, wilayahnya damai sebelum ada tawuran.

Dia mengeklaim bahwa tawuran baru terjadi di Jalan Bekasi Timur IV pada 2020 awal.

"Sebelumnya damai sebenarnya, yang terlibat saling kenal," kata dia di Asrama Leoni Blok C, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (9/6/2023).

"Mungkin melihat ada yang tawuran di tempat lain, jadi remaja semacam kayak buat gaya-gayaan dan keren ikutan tawuran," ujar dia.

Baca juga: Cerita Warga Gang Mayong, Tawuran Makin Sering Sejak Pandemi, Bikin Resah dan Gelisah

Muhammad mengatakan, kemungkinan para remaja terlibat tawuran juga karena kurangnya aktivitas di sekolah saat Covid-19.

Saat itu, kegiatan sekolah masih dilakukan dari rumah. Para remaja memiliki banyak waktu luang dan kemudahan untuk mengakses internet.

"Dari situ mungkin. Karena banyak waktu luang, akses internet semakin gampang, dan mungkin karena kurang pengawasan dari orangtua, jadi bisa lakukan hal-hal negatif seperti tawuran," ujar Muhammad.

Ia mengungkapkan, warga sudah berusaha menghentikan aksi tawuran, salah satunya dengan memperketat pengawasan terhadap anak-anak.

Namun, Muhammad tidak mengelak bahwa anak-anak masih saja tawuran tanpa diketahui orangtua. 

"Di sini banyak warga yang sudah tua dan penyakitan, di sana (RW 07) juga begitu. Kami semua enggak ada yang suka tawuran," ujar Muhammad.

"Anak-anak sekarang enggak mikir ke situ. Mikir tetangga yang sudah tua, mikirin orangtuanya. Karena mungkin, mereka bisa ikut tawuran karena faktor dalam rumah yang kurang tegas bimbingannya dan pantauannya," kata dia.

Baca juga: Warga Gang Mayong Cerita Keengganan Pindah Rumah meski Sering Terjadi Tawuran

Sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong.

Mayong sebenarnya merupakan nama salah satu gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.

Namun, tawuran sering terjadi di jalanan itu antara warga Gang Mayong dari RW 07 dan warga dari RW 08. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.

Tawuran besar terbaru terjadi pada 20-21 Mei lalu. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.

Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.

Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.

Baca juga: Jangan Ada Lagi Tawuran di Gang Mayong, Enggak Bermanfaat...


Atas peristiwa itu, polisi meringkus total tujuh orang yang terlibat penganiayaan dan perusakan kendaraan.

Rupanya ada pelaku yang bukan berdomisili di daerah itu, melainkan di Matraman dan Kampung Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Berburu Klakson “Telolet” Berujung Maut di JPO Jatiasih yang Pagar Kawatnya Berlubang…

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com