JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara Jakarta pada Minggu (11/6/2023) hari ini terbilang mengkhawatirkan.
Sebagaimana tercantum dalam situs IQAir, indeks kualitas udara Jakarta per pukul 08.00 WIB ada di angka 156 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5, atau partikel halus yang berukuran 2,5 mikrometer.
Buruknya kualitas udara pagi tadi rupanya juga dirasakan sejumlah warga Jakarta saat sedang beraktivitas di gelaran Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Baca juga: Pegiat CFD Merasa Kualitas Udara di Jakarta Memburuk: Tenggorokan Sering Gatal
Salah satunya, Bunga (35). Pengunjung CFD ini merasa udara tidak begitu bersih, padahal sudah bebas dari kendaraan bermotor.
"Cuma polusi masih terasa, mungkin karena lagi ngebangun (pembangunan) atau dari beberapa busway yang lewat, ntahlah." ujar Bunga kepada Kompas.com di lokasi.
Selain itu, beberapa waktu terakhir, Bunga mengeluh lebih sering merasa gatal pada tenggorokan yang disertai rasa mengganggu pada hidungnya.
"Walaupun kita enggak sakit, cuma kalau lagi jalan enggak pakai masker, pasti ada ngerasa sesuatu yang agak mengganggu tenggorokan, jadi kering, terus hidung jadi kotor," ujar Bunga di lokasi.
Tak hanya Bunga, Nova (28) juga merasakan hal serupa saat ikut CFD pagi tadi. Oleh karena itu, ia memilih berlari sambil mengenakan masker saat CFD.
"Jujur karena tau kualitas udara buruk, tadi aku CFD sambil pakai masker, kemarin sempat enggak enak tenggorokan juga," ucap Nova.
Baca juga: Kawasan Industri di Wilayah Penyangga Perburuk Kualitas Udara Jakarta
Begitu pula dengan Henti (51), wanita asal Kebayoran ini mengaku bersin beberapa kali saat sedang berlari di CFD.
Henti juga mengatakan, beberapa hari belakangan, anggota keluarganya di rumah lebih rentan terkena radang, batuk, dan pilek.
"Akhir-akhir ini sering pilek, radang, anak mantu di rumah sering batuk pilek. Tadi saya malah sering bersin di jalan, padahal jarang bersin," ujar Henti dalam kesempatan serupa.
Kualitas udara Jakarta akhir-akhir ini memang cukup mengkhawatirkan. Hal itu juga diakui oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Heru Budi Bakal Atasi dengan Tambah RTH dan Tanam Pohon
Sub Koordinator Kelompok Pemantauan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rahmawati menyatakan, kondisi ini terjadi karena wilayah Indonesia, khususnya DKI memasuki musim kemarau.
"Secara periodik kualitas udara di Jakarta akan mengalami peningkatan konsentrasi polutan udara ketika memasuki musim kemarau, yaitu bulan Mei hingga Agustus," ujar Rahmawati dikutip Kompas.com, Kamis (8/6/2023).
Adapun peningkatan konsentrasi polutan di Jakarta, kata Rahmawati, memang sudah terlihat sejak April 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.