Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Aparat, Penguraian Macet di GIS Condet Hanya Andalkan Jukir dan Petugas Keamanan

Kompas.com - 12/06/2023, 10:12 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada satu pun petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan polisi lalu lintas yang membantu mengurai kemacetan di depan Sekolah Dasar (SD) Global Islamic School (GIS), Senin (12/6/2023) pagi tadi.

Meski kondisi di depan SD GIS cukup padat, yang terlihat hanyalah tiga petugas keamanan dari pihak sekolah GIS dibantu satu juru parkir saat mengurai kepadatan lalu lintas.

Padahal, diberitakan sebelumnya, GIS mengaku sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas), guna meminta bantuan turun ke jalan setiap pagi.

Baca juga: Arus Lalu Lintas di Depan GIS Condet Macet Pagi Ini, Tak Ada Aparat yang Berjaga

"Upaya kita mengatasi kemacetan itu, kami berkoordinasi dan berkolaborasi dengan aparat terkait, contoh Dishub, Linmas, dan Satpol PP," ujar Nurul Hudha (Nunung) selaku Head of Public Relations GIS di lokasi, Selasa (6/6/2023).

Adapun pantauan langsung Kompas.com di lokasi pagi ini, kendaraan di depan sekolah sudah mulai padat sejak pukul 06.50 WIB. Antrean kendaraan mengular sampai 500 meter.

Mulai dari keluar Jalan Waru hingga ke depan Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKKPL), Jalan Raya Condet, Jakarta Timur.

Sedangkan depan sekolah lainnya yang ada di area serupa, termasuk SMAS Adi Luhur, dan EMIISc tidak ada pantauan kemacetan yang berarti.

Baca juga: Lurah Balekambang Sebut SMP dan SMA GIS Punya Parkir Luas, Tak Ikut Sebabkan Macet di Jalan Raya Condet

Sebab simpul macet ini berada di depan SD GIS, lantaran tingginya volume kendaraan pribadi yang melintas untuk mengantar anak sekolah, baik menggunakan motor maupun mobil.

Bila diperhatikan lagi, satu mobil bisa memakan waktu 5-7 menit, dari awal masuk pintu gerbang, hingga keluar gerbang satunya.

Situasi ini lantas membuat kendaraan wali murid lainnya harus mengantre masuk gerbang area pengantaran.

Antrean pun mengular. Kendaraan lain di jalan raya yang hendak melintas, baik ke arah Jalan TB Simatupang atau Cililitan, akhirnya terpaksa ikut berhenti menunggu satu per satu antrean mobil yang hendak keluar dari gerbang sekolah menuju jalan raya.

Baca juga: Macet di Depan GIS Condet, Lurah Batu Ampar: Paling Pas Jam Kerja Doang...

Tak hanya itu, ada pula mobil-mobil wali murid yang menyeberang jalan menuju area parkir depan SD GIS untuk menurunkan anaknya.

Petugas keamanan sekolah juga tampak menghalau para pengendara lain yang hendak melintas, supaya menunggu mobil masuk ke parkiran tersebut.

Arus lalu lintas kian padat saat kendaraan lain yang hendak melewati Jalan Raya Condet harus menunggu mobil masuk dan keluar area parkiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com