Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Depan GIS Condet, Lurah Batu Ampar: Paling Pas Jam Kerja Doang...

Kompas.com - 07/06/2023, 16:38 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Batu Ampar, Rusman Rusli, menanggapi kemacetan yang setiap hari terjadi di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, tepatnya di depan sekolah Global Islamic School (GIS).

Ia menilai kemacetan itu masih dalam batas wajar dan hanya terjadi saat jam kerja.

Kemacetan terjadi karena warga yang hendak berangkat kerja bersinggungan dengan waktu masuknya anak sekolah.

"Kemacetan paling jam kerja doang, jam tujuh anak (masuk) sekolah dan jam pulang, setelahnya enggak ada," ucap Rusman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Upaya GIS Atasi Kemacetan di Jalan Raya Condet akibat Banyaknya Mobil Antar Jemput Siswa

Adapun titik kepadatan arus lalu lintas yang dimaksud, kata Rusman terbentang sekitar 500 meter dari Sekolah Dasar (SD) GIS.

"Kemacetannya pun tidak menumpuk seperti di Jalan Raya Bogor. Kalau pulang kerja, (titik macetnya) dari PGC sampai Kantor Camat Kramat jati, itu pun mengalirnya padat merayap," tutur dia.

Rusman pun mengaku hingga saat ini mengaku belum pernah menerima keluhan dari warga Batu Ampar terkait kemacetan di Condet.

Menurut Rusman, mungkin warga telah terbiasa dengan kondisi jalan saat ini, sehingga tidak pernah menyampaikan keluhan sama sekali.

"Tidak ada keluhan, mungkin karena mereka sudah terbiasa dengan kemacetan seperti itu," kata Rusman.

Baca juga: Polemik Kemacetan di Depan GIS, Sekolah Elite yang Minim Lahan Parkir

Kalaupun ada keluhan macet, menurut dia keluhan itu berasal dari warga lain yang bukan penduduk di wilayahnya.

"Misal penduduk Bogor bilang 'aduh ini Jalan Condet macet'," sambung Rusman.

Selain itu, Rusman menilai, kemacetan yang terjadi masih terbilang wajar.

Apalagi, Jalan Raya Condet adalah jalan alternatif para pengendara dari berbagai penjuru ibukota.

"Setelah tumpukan kemacetan di Jalan Raya Bogor, pasti ke sini arahnya. Tapi demografi jalan tidak luas, load kendaraan banyak," ujar dia lagi.

Keluhan warga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com