Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Sebut Pemprov DKI Ingin Lepas Tangan

Kompas.com - 12/06/2023, 21:47 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Tebet yang rumahnya nyaris roboh di Tebet karena ulah tetangga, menyesalkan sikap Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta yang dianggap lepas tangan. 

Dinas Citata DKI dinilai hendak melempar tanggung jawab dengan menyarankan pemilik rumah untuk menempuh jalur hukum melalui pengadilan. 

"Saya lihat dari pihak Pemprov itu kayaknya mau lepas tangan, mau enaknya aja," ujar pemilik rumah Abdul Somad, usai pertemuan di kantor Dinas Citata DKI, pada Senin (12/6/2023).

Baca juga: Dinas Citata DKI Sarankan Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh Tempuh Jalur Hukum

Dalam pertemuan itu, Dinas Citata DKI sebenarnya hendak memediasi Abdul Somad dengan tetangganya Abdurrahman, yang dituding sebagai biang kerok.

Abdurrahman dituding menguruk tanah dibelakang rumah Somad tanpa membangun fondasi, sehingga menyebabkan dinding rumah Somad mengalami keretakan. 

Namun, Abdurrahman sudah dua kali tak menghadiri upaya mediasi itu sehingga Dinas Citata DKI menyarankan kasus ini diselesaikan lewat jalur hukum saja. 

Menurut Somad, Dinas Citata DKI tidak memahami betul soal duduk perkara masalah yang dihadapi.

Sebab, pihak pemprov tidak merasakan secara langsung perihal penderitaan yang dialami Somad dan istrinya Ami setiap hari.

"Saya harap mereka lebih paham soal masalah ini. Soalnya kan sudah jelas kondisinya, bukti juga lengkap, masa tidak bisa membantu kami menyelesaikan permasalahan ini dengan baik," ungkap dia.

Baca juga: Pemilik Rumah di Tebet Tunjukkan Bukti Tetangganya Tak Bangun Fondasi, Hanya Tumpuk Batu Kali sampai Tinggi

Lebih lanjut, Somad belum memiliki rencana untuk membawa kasusnya ke meja hijau.

Ia memilih untuk memperjuangkan kasusnya hingga ke tingkat kementerian.

"Kalo ke jalur hukum, saya harus bicara dulu ke keluarga saya. Saya sih inginnya naik lagi ke atas, ke kementerian," tegas dia.

Sebagai informasi, tembok belakang rumah Somad dan Ami mulai retak-retak semenjak sang tetangga menguruk tanah setinggi tiga meter di belakang rumahnya.

Masalah ini sebenarnya sudah sempat dimediasi oleh pihak Kelurahan Kebon Baru, tetapi mediasi buntu karena Abdurrahman bersikukuh pihaknya telah membangun fondasi.

Tak percaya dengan pengakuan tetangganya, Ami pun menjebol tembok rumahnya secara vertikal pada awal Mei lalu.

Benar saja, ketika dibobol dan dilihat secara seksama, tidak ada fondasi yang terbangun di lahan belakang rumah Ami. Hanya ada batu kali yang ditumpuk secara vertikal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com