Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Kawasan Rawan Tawuran, Warga Gang Mayong: Ingin Pulang Kampung Saja...

Kompas.com - 14/06/2023, 10:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Miswadi (52) sudah tinggal dan berdagang di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak 1994.

Meski sudah terbiasa dengan tawuran yang kerap terjadi sejak 2020, bukan berarti dirinya tidak merasa waspada dan resah.

Maraknya aksi tawuran bukan hanya membuatnya ingin pindah rumah. Justru, hal itu membuatnya ingin kembali ke kampung halamannya.

"Pingin ganti suasana kehidupan yang baru. Pingin pulang kampung ke Purbalingga," tutur dia di Asrama Leoni Blok C, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (11/6/2023).

Akan tetapi, keluarga besarnya justru menyarankan agar Miswadi tetap berada di Jakarta.

Baca juga: Khawatir Jadi Korban Tawuran di Gang Mayong, Warga: Siapa yang Bakal Ngobatin Saya?

Sebab, kampung halamannya tergolong sepi. Jika ingin berjualan, keuntungan yang diraup tidak akan sebanyak saat di Ibu Kota.

"Kata keluarga, di Jakarta saya udah biasa megang (mendapat penghasilan) uang Rp 100.000. Kalau di kampung megang Rp 100.000, bisa kaget," tutur Miswadi.

Lebih lanjut, kondisi sepi di Cipinang Besar Utara masih memungkinkannya untuk mendapat ratusan ribu rupiah per hari.

Sementara dalam kondisi sepi di kampung halaman, belum tentu Miswadi bisa mendapat omzet harian sampai nominal tersebut.

"Kalau pulang kampung juga bingung mau buka usaha apa. Jadi ya tetap di sini aja," tutur dia.

Baca juga: Keluhkan Tawuran di Gang Mayong, Warga: Ganggu Tidur dan Bikin Cemas

Suasana kekeluargaan

Sejak 1994, Miswadi sudah bermukim di kawasan Asrama Leoni Blok C. Kawasan itu masuk dalam RT 003 dan RT 004 di RW 08.

Untuk menuju kawasan ini, seseorang harus melewati pagar berwarna hijau terlebih dulu.

Lokasi pagar berada di sebelah kiri Jalan Bekasi Timur IV, jika berangkat dari arah lampu lalu lintas dekat Rutan Cipinang.

Miswadi mengatakan, warga di lingkungan tempat tinggalnya sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Inilah salah satu alasan ia betah tinggal di Cipinang Besar Utara walaupun kawasannya disebut rawan tawuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com