Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Dagangan Dicuri, Gerobak Dihantam..."

Kompas.com - 14/06/2023, 10:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran di Jalan Bekasi Timur IV, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, berdampak buruk bagi para pedagang yang biasa berjualan di sana.

Miswadi (52) yang sudah berdagang di sana sejak 1994 mengatakan, tawuran hanya menyebabkan kerugian. Ada pedagang yang menjadi korban pencurian dan perusakan.

"Yang dagang buah, buahnya aja diambilin (dicuri). Tawuran cuma merugikan orang yang ada," tutur Miswadi di Asrama Leoni Blok C, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (11/6/2023).

Baca juga: Tinggal di Kawasan Rawan Tawuran, Warga Gang Mayong: Ingin Pulang Kampung Saja...

Miswadi menuturkan, tawuran di kawasan yang dikenal Gang Mayong itu terjadi sejak 2020. Biasanya, tawuran berlangsung pada malam atau dini hari.

Suatu waktu, sebuah warung nasi di dekat tempat jualan Miswadi dirusak para pelaku tawuran.

Saat itu, pemilik warung tidak sempat menutup tempat usahanya. Alhasil, kaca etalase tempat menyajikan menu makanan dihancurkan oleh para pelaku tawuran.

Korban perusakan lainnya adalah seorang pedagang yang menitipkan gerobak di depan rumah Miswadi.

Baca juga: Khawatir Jadi Korban Tawuran di Gang Mayong, Warga: Siapa yang Bakal Ngobatin Saya?

Adapun kontrakan dua pintu yang disewa Miswadi berada di kawasan Asrama Leoni Blok C. Untuk menuju kawasan ini, seseorang harus melewati pagar berwarna hijau terlebih dulu.

Pagar itu berlokasi di sebelah kiri Jalan Bekasi Timur IV dari arah lampu lalu lintas dekat Rutan Cipinang.

"Orang pernah nitip gerobak di depan rumah saya. Tahu-tahu pelaku tawuran ramai-ramai masuk, ngehantam gerobak sampai jatuh dan kacanya pecah, terus lari keluar pagar gang," tutur Miswadi.

Ada pula pedagang bakso yang menjadi korban pencurian.

Tak bisa berdagang

Kerugian lain yang disebabkan oleh aksi tawuran di Jalan Bekasi Timur IV adalah para pedagang tidak bisa berjualan.

Setiap kali mendapat informasi akan terjadi tawuran, pedagang tutup lebih awal.

"Misal berdagang harusnya tutup jam 22.00 WIB, tapi harus tutup jam 19.00 WIB karena ada tawuran. Itu kan ngurangin pendapatan," jelas Miswadi.

Selain itu, beberapa pedagang berjualan makanan yang harus habis pada hari itu juga agar tidak basi.

Baca juga: Jangan Lagi Ada Tawuran di Gang Mayong, Pedagang: Kalau Ada, Saya yang Pusing...

Dengan kata lain, jika mereka tutup lebih cepat sementara dagangan belum laku semua, pedagang mengalami kerugian dua kali lipat.

"Dagangan yang makanannya bisa basi kalau enggak kejual di hari itu, ya besok bisa jadi enggak bisa dagang. Kan modal dari hari kemarin enggak ada," kata Miswadi.

Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong. Mayong sebenarnya adalah nama gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.

Namun, tawuran antara warga Gang Mayong RW 07 dan warga RW 08 sering terjadi di sana. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com