Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah D "Sekakmat" Tim Penasihat Hukum Shane Lukas di PN Jaksel

Kompas.com - 13/06/2023, 17:38 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah D (17), Jonathan Latumahina, membuat penasihat hukum terdakwa Shane Lukas (19) tidak berkutik dalam sidang kasus penganiayaan D di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).

Hal itu bermula saat Hakim Ketua Alimin Ribut Sujono mempersilakan tim penasihat hukum Shane bertanya kepada Jonathan.

Pantauan Kompas.com di dalam ruang sidang, penasihat hukum Shane agak bertele-tele ketika diberi kesempatan untuk bertanya.

Baca juga: Keterlibatan Shane dalam Rencana Penganiayaan Sempat Diperdebatkan, Kuasa Hukum D: Sudah Ada Bagi-bagi Tugasnya

Penasihat hukum terlebih dahulu mengucapkan permintaan maaf soal kondisi yang diderita D.

"Pak Jo, ini bukan basa-basi, dari awal kita sudah ikut mendoakan supaya anak D itu semakin hari semakin membaik," tutur mereka.

Kemudian, Jonathan langsung membalas permintaan maaf itu dengan sindiran.

Jo, sapaan akrab Jonathan, mengakui keluarga Shane beberapa kali mengirimkan doa. Namun, menurut dia, hal itu tidak bisa mengesampingkan fakta Shane ikut 'mengompori' penganiayaan terhadap anaknya.

"Saya tahu bapaknya Shane beberapa kali ke rumah sakit juga, tetapi Shane juga yang memanas-manasi Mario Dandy untuk memukuli anak saya. Dia juga yang ambil video juga kan," timpal Jo.

Baca juga: Mario dan Shane Kompak Minta Maaf di Pengadilan, Ayah D: Besok Saja kalau Lebaran

Setelah jawaban itu, tim penasihat hukum Shane berusaha untuk menjelaskan ulang perihal pernyataan sebelumnya.

Mereka menegaskan tidak memiliki niat untuk memutarbalikkan fakta.

"Saya setuju dengan bapak yang bilang bahwa ingin mengawal sidang ini agar tak menginjak logika. Jadi kami mewakili Shane itu bukan berarti menafikan fakta, kami hanya menggali fakta-fakta soal Shane, itu bukan basa-basi," beber tim penasihat hukum.

Namun, lagi-lagi Jo menyatakan Shane turut terlihat dalam penganiayaan.

Terdakwa sudah terbukti melakukan hal itu berdasarkan bukti-bukti yang ada.

"Kalau di minutasi sudah jelas terlibat," tegas Jo.

Baca juga: Ketika Mario Dandy dan Shane Lukas Akhirnya Minta Maaf di Hadapan Ayah D...

Melihat hal itu, hakim kemudian 'menyentil' tim penasihat hukum Shane.

"Saudara penasihat hukum langsung ke inti pertanyaan," tegas hakim.

Setelah disinggung hakim, tim penasihat hukum Shane akhirnya baru masuk ke pertanyaan terkait perkara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com