JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu warga Jakarta Barat, Edi (43), mengaku bersyukur dengan adanya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Pangeran Tubagus Angke.
Dia menyebut JPO memudahkannya untuk menyeberang dari Kompleks Taman Duta Mas menuju Teluk Gong.
"Alhamdulillah ada JPO ini warga enak, lebih gampang nyeberang, soalnya ini jalannya padat jadi takut juga. Kalau enggak ada pertolongan jembatan ini agak susah," ujar Edi saat ditemui di JPO Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jumat (16/6/2023).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini mengatakan, keberadaan JPO membuat pejalan kaki seperti dirinya merasa lebih aman.
Baca juga: Potret JPO Jalan Tubagus Angke Jakbar, Besinya Berkarat dan Pegangan Sudah Goyang
Namun, JPO yang kerap dia digunakan tersebut mestinya dibenahi. Sebab, pegangan besi di jembatan bawah mulai kendur.
"Iya sebenarnya pegangan jembatan goyang, takutnya ya namanya besi retaknya enggak tahu takutnya pas pegang jatuh," ucap Edi.
Oleh sebab itu, dia meminta agar pemerintah lebih memerhatikan fasilitas umum yang dirasa butuh perawatan.
"Harapannya, bisa diperbaiki. Seharusnya sih diperbaiki ini (pegangan JPO), sudah terasa goyang biar ada pembaruan lagi," kata dia.
Pantauan Kompas.com di lokasi, cat yang melapisi besi jembatan berkelir putih itu tampak mulai kusam. Sementara, besi-besi yang menopang konstruksi jembatan juga sudah berkarat.
Baca juga: Minta Lift dan Tangga Landai di JPO Halte Dukuh Atas 2, Warga: Untuk Penumpang Lansia dan Paruh Baya
Saat menapakkan kaki di anak tangga pertama, besi jembatan juga berkarat dengan cat yang terkelupas di sana-sini. Di anak tangga ke-16, tepat di ujung sisi kanan, terdapat celah yang memperlihatkan material mulai keropos.
Bila dilihat sekilas, JPO ini sama seperti jembatan pada umumnya. Namun, ketika Kompas.com mencoba menyeberang melalui jembatan, pegangan di tangga area bawah sudah longgar.
Saat melewati jembatan, sejumlah pejalan kaki dengan mudah menggerakkan pegangan JPO yang seharusnya kokoh. Padahal, jembatan ini menjadi akses bagi warga untuk menyeberang di tengah padatnya arus lalu lintas di ruas jalan tersebut.
Setidaknya, JPO di kawasan itu memiliki lebar sekitar setengah meter.
Boleh dibilang, jembatan tersebut tak ramah lansia dan penyandang disabilitas. Hanya ada anak tangga tanpa fasilitas pendukung lain yang bisa digunakan bagi lansia ataupun penyandang disabilitas untuk menyeberang melalui JPO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.