Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Sesaknya Permukiman Kolong Jalan Tol Angke 2 Jelambar: Akses Sulit dan Ruang Gerak Terbatas

Kompas.com - 20/06/2023, 12:20 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi permukiman warga di kolong Tol Angke 2 Jelambar, Jakarta Barat, yang sangat memprihatinkan dinilai harus dibenahi.

Kolong tol yang menghubungkan itu tak layak huni. Selain merusak estetika, kondisi sirkulasi udara hingga sanitasi di permukiman kumuh ini tidak memadai.

"Munculnya permasalahan stunting adalah dari problematika seperti ini, karena kurangnya kesadaran diri dengan kebersihan dan kesehatan diri," ujar anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, Minggu (18/6/2023).

Baca juga: Permukiman di Kolong Tol Angke 2 Diminta Ditertibkan: Merusak Estetika Kota, Sanitasi dan Sirkulasi Udara Memprihatinkan

Mengutip dari Kompas.id, akses menuju permukiman yang berada di bawah kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17, Jelambar, Jakarta Barat, itu sangat sulit.

Mereka yang hendak masuk ke wilayah itu harus melewati celah kecil dari beton yang membatasi Kali Grogol dan jalan tol. Ruang gerak mereka juga tak leluasa.

Bagaimana tidak, ketinggian kolong itu yang hanya 90-130 sentimeter membuat warga yang masuk harus membungkukkan badan atau bahkan harus jongkok. Cahaya matahari yang sulit masuk membuat kawasan terasa lembab.

Dengan ruang terbatas itu, kolong tol tetap terdapat taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Tepat di sampingnya terdapat mushala berukuran 5 meter x 5 meter dengan tinggi sekitar 90 cm untuk beribadah.

Mayoritas rumah di sana berdindingkan kayu dan beratapkan beton jalan tol. Meski terbatas, warga telah terbiasa beraktivitas di celah sempit tersebut, mulai dari memasak, mencuci baju, hingga belajar.

Baca juga: Minta Permukiman Kolong Tol Angke 2 Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Relokasi ke Rusun

Menolak pindah

Deretan sandal anak-anak yang bersekolah di permukiman di bawah Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit, Jelambar, Jakarta.KOMPAS.ID/FAKHRI FADLURROHMAN Deretan sandal anak-anak yang bersekolah di permukiman di bawah Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit, Jelambar, Jakarta.

Salah satu warga di kawasan tersebut, H (54), yang ditemui, Senin (19/6/2023), menceritakan, ia sudah tinggal di sana sejak tahun 2007 karena terdampak penertiban di tempat tinggalnya.

Ia mengaku pernah beberapa kali ditawarkan untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa di Kapuk Muara, Jakarta Utara, tetapi biaya sewa yang dianggap cukup tinggi mengurungkan niatnya.

"Kalau diminta pindah ke rusunawa tentu mau ya, tetapi takut tidak ada kerjaan di sana dan harga sewanya saya tidak sanggup," ujar H dikutip dari Kompas.id, Selasa (20/6/2023).

Karman (29), pria yang bekerja sebagai pemulung dengan pendapatan sekitar Rp 30.000 per hari, juga bertahan meski pernah ditawarkan pindah ke Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.

Ia bertahan dengan mengontrak sebuah bangunan semipermanen sebesar Rp 450.000 per bulan. Beberapa dari mereka juga pindah ke tempat ini setelah terdampak revitalisasi Kalijodo pada 2016.

Tak jauh, sekitar 200 meter dari jalan utama, Kompas.com melihat ada gubuk yang dijadikan warga untuk duduk bersantai. Di balik gubuk, terdapat tembok beton berkelir oranye dengan sedikit celah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Megapolitan
Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Megapolitan
Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com